Denpasar (Metrobali.com)-

Kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menegaskan jika Susilo Bambang Yudhoyono adalah ksatria. Hal itu ditunjukkan dengan kesiapan SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

“SBY itu ksatria. SBY sudah jadi Presiden tapi mau turun menjabat Ketua Umum. Beliau berkorban,” tutur Ruhut usai penetapan SBY menjadi Ketua Umum di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu 30 Maret 2013.

Menurut dia, sesungguhnya SBY tak mau lagi mencampuri terlalu banuak urusan partai. Hanya saja, ketika diberi kepercayaan malah terjadi kegaduhan di internal Partai Demokrat. “Kader diberi kepercayaan kok pecah kongsi, ada kubu-kubu. Saya yakin 100 persen ketika Pak SBY menjadi Ketua Umum akan solid dan elektabilitas Demokrat kembali naik. Kami diajarkan SBY percaya lembaga polling,” ujar Ruhut.

Pada kesempatan itu, Ruhut menyampaikan jika SBY merupakan sosok perekat partai. Ia meminta maaf apabila proses penetapan SBY dilakukan secara aklamasi. “Mohon maaf, bukan kami tak ingin voting. Musyawarah mufakat itu juga bagian dari demokrasi. Kalau voting akan menimbulkan money politics. Peristiwa Bandung terjadi lagi. Maka, hati boleh panas, kepala tetap dingin,” ia mengimbau.

Ia mengajak seluruh kader yang sempat bersebrangan dengan kebijakan SBY untuk kembali membenarkan diri. “Percayalah kepada SBY. Beliau arif dan bijaksana. Pasti mengajak kader yang betul-betul mau membesarkan partai ini. Mari kita interospeksi, sadar diri. Siapa yang jemput bola, bekerja untuk partai, pasti diakomodir,” ingatnya.

“SBY itu pemaaf. Tapi kalau ada yang mbalelo, Bapak punya catatan sendiri,” tambah Ruhut. BOB-MB