mayat

Denpasar (Metrobali.com)-

Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menerima jenazah pria tanpa identitas yang ditemukan di Kawasan Pantai Padang Galak, Bali, Senin (12/1).

“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan fatal yang menyebabkan korban meninggal,” kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar.

Namun pihaknya menemukan luka lecet, keriput pada telapak tangan dan memar pada anggota gerak yang diduga akibat terendam air.

Selain itu, pihaknya menemukan adanya tanda – tanda korban mati lemas yang ditandai dengan pelebaran pembuluh darah dan kebiruan pada wajah.

“Untuk waktu kematian korban diperkirakan delapan jam sebelum dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Untuk penyebab kematian korban, pihaknya belum dapat memastikan kami harus dilakukan tindakan autopsi.

“Sampai saat ini kami juga belum menerima permintaan autopsi oleh pihak kepolisian,” katanya.

Jenazah tersebut dibawa oleh ambulans BPBD Kota Denpasar dalam kondisi penuhi dengan pasir dengan pakaian lengkap.

Ia menuturkan bahwa ciri-ciri fisik korban yakni pada pipi kanan ditemukan tahi lalat dan pada alat vital jenazah tidak disunat.

“Dari hasil pemeriksaan yang kami lalukan diperkirakan ras Mongoloid,” ujarnya.

Pihaknya memperkirakan umur korban antara 40 hingga 45 tahun. Selain itu, korban memiliki berat badan 75 kilogram dan tinggi 167 centimeter.

Secara teoritis, kata dia, terdapat perbedaan berat badan saat masih hidup dengan setelah meninggal. Dimana setelah meninggal berat badan dapat berkurang sekitar 25 gram dan panjang badan lebih tinggi sekitar 10 hingga 12 centimeter.

“Hal tersebut dikarena adanya hemolisis sehingga berat badan berkurang,” ujarnya.

Sedangkan adanya perpanjangan tubuh dikarenakan terjadinya relaksasi atau peregangan pada tulang-tulang.

“Perubahan tersebut tidak terlalu signifikan. Namun, kami tetap pakai data ini sebagai bukti dari hasil pemeriksaan,” ujarnya. AN-MB