Denpasar (Metrobali.com)-
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, I Wayan Sutarga mengatakan, belum mendapatkan pemberitahuan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali tentang adanya petugas dari tempat pemungutan suara (TPS) terdekat, yang berkeliling mendatangi pasien yang dirawat saat Pemilihan Kepala Daerah, Rabu (15/5).

“Kami belum mendapatkan pemberitahuan dari KPU mengenai hal itu,” kata Sutarga di Denpasar, Selasa (14/5).

Berdasarkan pengalaman pelaksanaan pilkada sebelumnya, penunggu pasien yang membawa surat C6 mendatangi tempat pemungutan suara terdekat. “Biasanya TPS ada di sekitar lapangan tenis dekat sini,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah Kadek Naryana. Dia mengatakan, bahwa sampai sekarang tidak ada pemberitahuan mengenai petugas dari TPS yang berkeliling di rumah sakit terbesar di Pulau Dewata itu sehingga tak bisa menyosialisasikan kepada pasien rawat inap.

Sementara itu Wakil Direktur Administrasi Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, I Made Maja Minaya mengatakan, pada saat hari pemilihan akan ada petugas dari TPS sekitar rumah sakit itu yang berkeliling mengunjungi pasien dan petugas medis untuk memberikan suaranya.

“Petugas itu akan berkeliling untuk mendatangi pasien atau petugas medis di rumah sakit ini, asalkan mereka membawa surat C6,” ujarnya.

Menurut dia, petugas hanya akan melayani pasien dan petugas yang membawa surat tersebut, jika tidak membawa tentu tidak bisa menyalurkan suaranya pada saat pemilihan nanti.

“Petugas dari TPS terdekat yang berkeliling itu kemungkinan akan datang setelah pukul 12.00 Wita, sebab saat itu kemungkinan masih ada sisa surat suara,” ujarnya.

Pihaknya sebelumnya telah berkoordinasi dengan KPU Kota Denpasar mengenai prosedur pencoblosan bagi para pasien yang dirawat inap di fasilitas kesehatan di wilayah ibu kota Provinsi Bali tersebut. INT-MB