Denpasar (Metrobali.com)-

Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, menunggu persetujuan otopsi dari pihak keluarga dua wisatawan Australia yang Sabtu (5/1) tewas di Karangasem, Bali.

“Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dari pemeriksaan luar terhadap dua korban. Sedangkan untuk menyimpulkan penyebab kematian mereka harus melalui otopsi,” kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Senin (6/1).

Menurut dia, kedua wisatawan yang bernama Noelene Gaye Bischoff (54) dan anak perempuannya, Yvana Jeana Yuri Bischoff (14) itu meninggal akibat kekurangan oksigen.

Dari pemeriksaan sementara terhadap kedua turis dari Queensland itu, dokter juga menemukan bahwa dari mulut dan hidung keduanya keluar busa halus.

“Selain itu dari mulutnya terjadi pendarahan,” katanya.

Meski demikian, tim dokter belum bisa menyimpulkan penyebab pasti meninggalnya wisatawan yang menginap Padangbai Beach Inn Resort, Manggis, Karangasem, itu karena harus melalui otopsi.

Sedangkan tim dokter forensik belum mendapatkan persetujuan otopsi dari pihak keluarga.

“Untuk mengetahui penyebab pastinya harus melalui otopsi serta pemeriksaan tambahan. Sedangkan persetujuan dari keluarga belum ada. Kalau permintaan dari polisi untuk otopsi sudah ada,” ucapnya Alit.

Apabila surat persetujuan dari pihak keluarga untuk otopsi sudah turun, maka tim dokter forensik akan segera melakukan otopsi dan diperkirakan memakan waktu dua minggu untuk mengetahui penyebab kematian dua wisatawan itu.

Sebelumnya pada Sabtu (4/1), pegawai di hotel setempat yang terletak sekitar 50 kilometer dari Denpasar menemukan keduanya dalam kondisi sekarat.

Noelene dan anaknya kemudian dilarikan ke sebuah klinik di Manggis, Karangasem namun sang ibu tak bisa diselamatkan nyawanya meski sempat mendapatkan perawatan.

Sedangkan sang anak mengembuskan nafas terakhir saat dirujuk ke sebuah rumah sakit di Kuta.

Meninggalnya kedua wisawatan tersebut kini tengah dalam penyelidikan aparat Polres Karangasem. AN-MB