Tidak puas dengan panitia lomba, salah satu peserta merobohkan Penjor

Jembrana (Metrobali.com)-

Lomba Penjor serangkaian Jembrana Festival HUT Kota Negara ke-124 diwarnai protes, Kamis (15/8). Bahkan salah satu peserta merobohkan penjor yang sudah dipasang. Protes terjadi diduga karena kesal terhadap panitia yang dinilai tidak tegas.

Lomba penjor diikuti 51 peserta dari desa dan kelurahan se-Kabupaten Jembrana dilaksanakan di Taman Pecangakan, Depan Kantor Bupati Jembrana.

Dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, lomba penjor tahun 2019 serangkaian HUT Kota Negara ke-124 meningkat tajam. Kegiatan ini dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Jembrana.

Seluruh peserta sejak pagi sudah berada di lokasi dengan membawa kelengkapan sebagai sarana penjor. Masing-masing peserta berpacu dengan waktu untuk membuat penjor setinggi 10 meter. Sementara panitia menyiapkan waktu dari pukul 08.00 sampai 14.00 WITA.

Protes dari peserta mulai terlihat saat tahap penilain proses pengerjaan. Beberapa peserta diduga membawa hiasan penjor sudah jadi. Senentara dalam ketentuan, hiasan penjor harus dibuat di lokasi.

Adanya dugaan tersebut peserta yang membawa hiasan jadi, bisa selesai lebih awal karena hanya merangkai saja. Sedangkan yang membawa bahan mentah harus membuat hiasan terlebih dahulu untuk selanjutnya dirangkai.

Protes dari peserta kembali muncul ketika panitia memajukan waktu pengerjaan penjor sampai pukul 14.00 WITA. Padahal sebelumnya panitia menetapkan pembuatan penjor berakhir sampai pukul 15.00 WITA.

Salah seorang peserta dari salah satu desa di Kecamatan Negara mengaku kecewa dengan pelaksanaan lomba penjor ini. Panitia dinilai tidak tegas masalah waktu dan membiarkan beberapa peserta membawa nahan hiasan sudah jadi.

Lantaran kesal salah satu peserta dari Desa Nusasari, Kecamatan Melaya sampai merobohkan penjor yang sudah dipasang. Tidak hanya itu, hiasan penjor yang tadinya dipasang (dirangkai) juga dibuka dan diambil.

“Masa, penjor yang kurang dari 10 meter bisa juara” ujar Wayan Siman.

Terkait protes tersebut pihak dewan juri kukuh dengan penilaiannya. Kordinator Tim Juri Lomba Penjor, Ida Bagus Sulinggih mengatakan penilaian dilakukan dari awal proses pengerjaan sampai selesai.

Diakuinya ada beberapa peserta menggunakan bahan sudah jadi. Akan hal ini pihaknya tidak memberikan nilai termasuk juga yang menggunakan bahan sterofoam. “Yang dinilai, yang membuat dari awal dilokasi. Masalah waktu, juga sudah kesepakatan” ujarnya.

Muncul sebagai pemenang Lomba Penjor, Juara I Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Juara II Desa Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo dan Juara III Desa Kaliakah Kecamatan Negara. (Komang Tole)