SONY DSC

Denpasar (Metrobali.com)-

Umat Hindu Dharma di Bali menggelar ritual Tumpek Landep, persembahan suci yang khusus ditujukan untuk semua jenis benda yang terbuat dari bahan besi, logam maupun benda tajam seperti keris dan senjata pusaka, Sabtu (18/10).

Kegiatan ritual menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan dipersembahkan untuk berbagai jenis alat produksi dan aset dari bahan besi, tembaga maupun emas, kata Ketua Program Studi Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr I Ketut Sumadi.

Ia mengatakan selain keris dan senjata pusaka juga mendapat persembahan khusus pada hari yang istimewa itu antara lain berbagai jenis mesin produksi, kendaraan, sepeda motor dan alat teknologi lainnya yang mampu memberikan kemudahan bagi kehidupan masyarakat.

Berbagai kemudahan itu mampu memacu pengembangan ekonomi kreatif yang sekaligus memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan ritual itu dilakukan di masing-masing rumah tangga dengan skala kecil, madya dan utama sesuai kemampuan dari keluarga bersangkutan. Semua itu bermakna untuk memohon keselamatan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Senjata.

Kegiatan ritual berkaitan dengan Tumpek Landep di masing-masing keluarga maupun perusahaan dan kantor berlangsung sejak pagi, sore hingga malam hari.

Ketut Sumadi menambahkan Tumpek Landep sekaligus merupakan “pujawali” Betara Siwa yang berfungsi melebur dan “memralina” (memusnahkan) kembali ke asalnya.

Tumpek Landep berlangsung setiap 210 hari sekali. Masyarakat yang berprofesi sebagai petani mempersembahkan kurban suci ditujukan kepada alat-alat pertanian berupa canggul, sabit maupun traktor.

Semua peralatan yang terbuat dari besi dan tembaga termasuk mobil dan sepeda motor yang lalu-lalang di jalan raya pada hari Tumpek Landep itu diisi sesajen dan hiasan khusus dari janur yang disebut “ceniga”, “sampian gangtung”, dan “tamiang”.

Semua itu merupakan wujud puji syukur orang Bali ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan pengetahuan dan kemampuan merancang teknologi canggih, hingga tercipta benda-benda yang dapat mempermudah manusia dalam kehidupan sehari-hari, ujar Ketut Sumadi. AN-MB