Ritual Nebes Pusaka di Puri Ageng Sibang Dihadiri Ida Dalem Semara Putra
Mangupura (Metrobali.com)-
Ritual Nebes Pusaka dilaksanakan hari ini atas terpilihnya Soma wage Tambir sebagai Dewasa Ayu atau Hari Baik untuk ritual Nebes Pusaka dan Tapakan Sesuhunan ring Merajan Agung Anglurah Mambal Sakti. Sehingga dilaksanakan menjadi suatu rangkaian kegiatan dengan Karya Abiseka Ratu Pewaris atau Penyenengan Puri yang ke-12, sejak berdiri Puri di Mambal (abad ke-16), dan perpindahan Puri di Sibang (1691 Caka).
Hal tersebut dikemukakan oleh Humas Upacara/Karya Abiseka Ratu Puri Sibang, Agung Eka Darmadi di Denpasar, Senin (1/8/2022).
“Rencananya jadwal ‘Dudonan’ Karya akan berlangsung selama 4 bulan, mulai dari 5 juli s/d 5 november 2022, diawali dengan Nyukat, Puncak Karya pada Hari penobatan atau Abiseka Ratu pada tanggal 10 September 2022, dan berakhir tepat pada Hari Tumpek Landep yang akan digelar upacara Piodalan, Pasupati Pusaka, dan Grebeg pusaka dan panji kedaton yang akan dibagikan kepada seluruh dadya yang ada di seluruh kabupaten/kota hingga di Lombok,” kata Agung Eka Darmadi
Yajamana Karya sekaligus Bagawanta Puri, Ida Pedanda Gede Anggusta Lor Magelung menyampaikan bahwa hari ini sebagai Dewasa Ayu untuk ritual Nebes Rambut Tapakan sesuhunan dan pusaka, yaitu untuk ‘nuntun’ atau memindahkan kekuatan dan spirit magis pusaka dan tapakan sesuhunan pada daksina sementara menunggu proses pembersihan pusaka dan perbaikan rambut tapakan sesuhunan.
Sementara itu, Ida Dalem Semara Putra menyampaikan bahwa untuk kerabat Ksatriya Dalem dan krama Bali pada umumnya untuk menyambung benang sejarah dan garis pasemetonan untuk meningkatkan rasa bhakti kepada Leluhur dan wirang nindihin jagat, dengana dharma agama dan dharma negara.
Menurut Agung Eka Darmadi Puri Sibang (Puri Ageng Anglurah Mambal Sakti) merupakan perpindahan resmi puri ketiga, yaitu Mambal, Ubung, dan Sibang (sekarang), mengusung dua amanah keprabon yaitu: Amanah Ide Dalem Sri Aji Segening pada masa Puri Lingarsa Suweca Pura di Gelgel pd abad ke-16, kedua memegang amanah kewilayahan Rakriyan Punta yang memegang wilayah Abiansemal sejak masa Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan di Samprangan, setelah Ide Anglurah pertama mempermaisuri putri semata wayangnya Ide Rakreyan Punta yang berkedudukan di sebelah utara Mambal sekarang.
Dikatakan, melewati masa Kolonial Belanda, Sibang masuk dalam wilayah Kabupaten Badung, dan sdh mengalami pemekaran pada masa kolonial. Situs Puri yg sdh berdiri sejak abad ke-17 ini sdh mendapatkan perhatian dari Bupati Badung dan melalui Dinas Kebudayaan sdh memasukkan dlm program kegiatan Cagar Budaya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.