Berlin (Metrobali.com)-

Ribuan orang menentang gelombang panas pada Sabtu (27/7) dan turun ke jalan di seluruh Jerman guna memprotes tindakan AS memata-matai Internet di negeri itu.

Pemrotes juga menyuarakan dukungan bagi pembongkar rahasia Edward Snowden, yang mengungkapkan Dinas Keamanan Nasional AS (NSA) memantau saluran telepon dan hubungan data Internet di Jerman serta memata-matai markas Uni Eropa (UE).

Tanpa mempedulikan temperatur yang mencapai 36 derajat Celsius di beberapa wilayah, pemrotes di lebih dari 30 kota besar ikut dalam demonstrasi tersebut –yang diselenggarakan oleh satu organisasi yang bernama “Stop Watching Us”.

Pertemuan terbuka terbesar diselenggarakan di Frankfurt, yang dihadiri sebanyak 1.000 pemrotes, kata media setempat.

Laporan belum lama ini mengenai kegiatan mata-mata yang tersebar luar telah menyulut kemarahan di Jerman –yang sensitif terhadap kerahasiaan. Kurang separuh orang Jerman memandang Amerika Serikat sebagai mitra yang bisa dipercaya akibat laporan itu, demikian hasil jajak pendapat yang disiarkan awal Juli.

Kanselir Jerman Angela Merkel, yang menghadapi tekanan politik yang meningkat, kembali telah mengatakan, “Hukum Jerman harus dipatuhi di wilayah Jerman.” Ia juga menyatakan Jerman bukan negara yang berada di bawah pengawasan.

Partai oposisi Jerman telah mengecam pemerintah koalisi Kanselir Merkel sehubungan dengan caranya menangani program mata-mata luas Amerika Serikat di Jerman, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Sementara itu, kemarahan masyarakat tak memperlihatkan tanda mereda sementara pemilihan umum siap diselenggarakan pada September.

Namun, skandal kegiatan mata-mata tampaknya belum mempengaruhi status popularitas Merkel di Jerman saat pemilihan umum mendekat. Jajak pendapat baru-baru ini oleh media elektronik ZDF memperlihatkan 62 persen responden masuk mendukung Merkel sebagai kanselir yang dipilih.  (Antara/Xinhua-OANA)