Buleleng, (Metrobali.com)

Ribuan orang memadati ruas Jalan Ngurah Rai, Singaraja dan sangat antusias untuk mengikuti Jalan Santai Buleleng Berbangga pada hari Jumat, (29/3/2024). Jalan Santai yang dirangkaikan dengan lomba baleganjur ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 420 Kota Singaraja.

Jumlah tersebut terdiri dari masyarakat umum, siswa-siswi tingkat SD hingga SMA, TNI, Polri, serta jajaran ASN dan Non ASN lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Jalan Santai Buleleng Berbangga ini dilepas langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Gede Suyasa di depan Lapangan Ngurah Rai Singaraja.

Rute yang dilalui adalah Jalan Ngurah Rai menuju Jalan Pramuka. Dari Jalan Pramuka dilanjutkan ke arah barat yaitu Jalan Ahmad Yani. Kemudian, berbelok ke arah selatan menuju Jalan Dewi Sartika Selatan dan setelahnya berbelok ke arah timur menuju Jalan Udayana. Lalu, menuju ke arah selatan lagi ke Jalan Ngurah Rai dan selesai di depan Lapangan Ngurah Rai.

Di sela-sela kegiatan, Lihadnyana menjelaskan bahwa keikutsertaan masyarakat dan seluruh pihak terkait ini sebagai bentuk kekompakan untuk bersama-sama membangun Buleleng. Dengan ribuan orang tumpah ruah ikut serta memperingati HUT Kota Singaraja, menunjukkan masyarakat bangga menjadi orang Buleleng.

“Jangan hanya ditunjukkan sekarang. Kita harus selalu bangga menjadi orang Buleleng. Dengan begitu, kita bisa menghadapi segala tantangan yang ada,” jelas Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini.

Pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini pun menambahkan kekompakan yang ditunjukkan dengan tumpah ruahnya masyarakat pada Jalan Santai Buleleng Berbangga ini, juga menjadi sebuah kekuatan bagi Buleleng. Kekuatan untuk bersama-sama menuju Buleleng yang maju. Menuju masyarakat Buleleng yang sejahtera. Tanpa kekompakan, Buleleng tidak akan bisa mencapai hal tersebut.

“Karena kalau bukan kita siapa lagi? Oleh karena itu, kita harus bangga memiliki dan mencintai Buleleng secara utuh,” imbuh Lihadnyana. (dra)