bebas bicara 2

Denpasar (Metrobali.com)-

Memasuki minggu ke-3 diadakannya Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di pojok Barat Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Minggu (16/11), respon masyarakat yang datang sambil berolahraga cukup banyak. PB3AS yang merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi bali guna memberikan ruang kepada masyarakat Bali yang ingin menyampaikan aspirasinya terkait program, isu yang berkembang saat ini aau apa saja.

Di minggu ke-3 ini, topik mengenai rencana revitalisasi teluk benoa menjadi topik yang ramai disampaikan oleh para pembicara di poium. Dalam kesempatan tersebut, Ketut Muna tokoh masyarakat yang berasal dari Nusa Dua menyampaikan sangat mendukung rencana pemerintah melaksanakan revitalisasi Teluk Benoa, menurutnya dengan adanya revitalisasi akan memberikan kontribusi terhadap pariwisata namun ia berharap hendaknya revitalisasi Teluk Benoa tidak dijadikan ajang politik oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan. Sejalan dengan Muna, forum bali shanti serta I Made Jelada pula mengutarakan hal yang sama karena menurutnya dengan adanya reklamasi akan membuka lapangan pekerjaan bagi 25000 masyarakat Bali yang masih menganggur ,.Terkait dampak buruk yang dikhawatirkan timbul,  menurut Jelada hal tersebut hendaknya tidak membuat masyarakat resah karena saat ini pemerintah telah mengadakan kajian melalui 7 Universitas terkemuka di Indonesia yang membuktikan bahwa di Bali layak dilakukan revitalisasi. Berbeda dengan Wijaya warga dari Lembongan, ia menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah dengan adanya PB3AS, namun ia berharap hendaknya dalam menyampaikan aspirasi tidak sampai mencela orang lain serta harus memiliki etika dan aturan yang ada. Untuk itu  Ia meminta panitia harus memperhatikan yang bicara agar sesuai dengan etika. Terkait revitalisasi ia menilai selama ini pembangunan  Bali terlalu dipusatkan di Bali selatan. Menurutnya daerah timur seperti Karangasem dan Klungkung bisa dikembangkan apalagi di Klungkung ada dermaga serta galian C, sehingga ia mengharapkan agar pemerintah membuat seminar yang mengundang beberapa ahli untuk membahas revitalisasi agar terjadi pemerataan pembangunan pariwisata di Provinsi Bali.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa kepala SKPD di lingkungan provinsi Bali yang hadir turut menyampaikan orasinya . Seperti Kepala Dinas Kebudayaan, Ketut Suastika menyampaikan pesannya kepada masyarakat Bali agar bersama sama menjaga kebersihan lingkungan untuk mewujudkan Bali Green Province  dengan tidak membawa anjing ke lapangan renon karena menyebabkan lingkungan lapangan menjadi kotor.  Begitu pula dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Nyoman  Astawa Riyadi yang menyampaikan permasalahan  kekeringan dan kekurangan air di Bali.  Ia menghimbau agar masyarakat menjaga lingkungan dan memanfaatkan air dengan baik. AD-MB