Jembrana (Metrobali.com)

 

Revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN) di Kabupaten Jembrana dipastikan tetap berjalan meskipun ada penolakan dari segelintir pedagang.

Sejumlah alasan disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba terkait rencana revitalisasi PUN.

Revitalisasi PUN disebutnya bukan atas keinginan Bupati. Namun lebih kepada pertimbangan kepentingan Jembrana. “Revitalisasi ini untuk kepentingan masyarakat Jembrana, bukan kepentingan Bupati” tegas Bupati Tamba kepada awak media, Senin (6/2/2023).

Alasan selanjutnya keuangan daerah. Menurutnya daerah tidak memiliki anggaran untuk melakukan revitalisasi apalagi besarannya mencapai Rp.160 miliar.

“Dana revit (revitalisasi) sebesar itu murni dari pusat. Nah, sekarang kesempatannya. Kalau tidak sekarang, mau kapan lagi” ujarnya.

Sementara pendapatan daerah yang dimiliki tidak sebesar itu. Sehingga, jika bantuan pusat ini tidak diterima, maka peluang untuk memiliki pasar yang lebih tertata akan hilang.

Sepengetahuannya bangunan di Pasar Umum Negara (PUN) sudah cukup lama. Sejak dibangun sekitar tahun 1955 PUN tidak pernah tersentuh penataan.

Kondisi bangunan termasuk bangunan lawas. Dan situasi di dalam pasar berdesakan. Belum lagi masalah kebersihan yang mengesankan pasar campur baur. “Melihat kondisi itu tentu sudah sangat relevan untuk ditata menjadi pasar semi modern” terangnya.

PUN kata Bupati Tamba, nantinya ditata menjadi pasar ikonik. Tempat pedagang berjualan nantinya ditata serapi mungkin selayaknya pasar kekinian tidak berdesakan. Pasar nantinya juga dilengkapi parkir, gudang dan fasilitas lainnya termasuk fasilitas tempat untuk kunjungan wisatawan.

Alasan berikutnya mempersiapkan sejak dini menuju Jembrana Emas 2026. Karena akan ada 6-7 juta wisatawan yang akan datang dan singgah di Jembrana. Dan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan seperti buah, sayur mayur, ikan tentu dari pasar.

“Untuk keperluan itu kita siapkan tempat yang nyaman. Termasuk tempat untuk pedagang kuliner, pakaian dan kerajinan UMKM. Semuanya tersentral” ungkapnya.

Di pasar nantinya juga akan disediakan jembatan kaca di atas sungai yang membelah pasar. “Keunikan jembatan kaca ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke pasar” imbuhnya.

Keberadaan pasar juga didukung Pelabuhan Pengambengan yang akan menjadi pelabuhan perikanan internasional. Karena akan ada sekitar 4000 kapal berlabuh di Perairan Pengambengan.

“Bisa dibayangkan jika satu kapal memperkerjakan 35-40 orang akan ada ribuan orang beraktivitas disana. Dan pasar menjadi tempat untuk memenuhi semua keperluan mereka” ungkapnya.

Alasan-alasan itulah kata Bupati Tamba kenapa PUN direvitalisasi ditata menjadi lebih representatif. “Jadi disiapkan mulai sekarang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Sangat jarang ada peluang seperti ini. Tinggal jalan, kajian DED dan gambar sedang diproses” pungkasnya. (Komang Tole)