JEMBRANA (Metrobali.com)-

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster mengajak anggota Kelompok Wanita Tani Bedetan Perancak untuk tetap menjaga sinergitas dan kerjasama dengan nelayan dan stakeholder terkait dalam mengembangkan produksi bedetan (olahan ikan lemuru yang dikeringkan) di Perancak. Hal ini disampaikan dalam sambutannya sesaat sebelum meresmikan Kawasan Produksi Produk Bedetan Perancak Jembrana Kerthi Bali Research Center, di Perancak – Jembrana, Bali, Jumat (2/6).

“Mari kita jaga produksi bedetan dari Perancak ini sebagai ciri khas Jembrana yang hanya bisa ditemukan dan didapatkan di wilayah Jembrana saja. Namun, selain jumlah produksi yang mampu memenuhi permintaan, kualitas rasa, kebersihan dan packaging produk juga menjadi upaya penting untuk dapat mempertahankan pasar,” kata Ny. Putri Koster.

Dijelaskannya lagi, TP PKK Bali tidak bisa bergerak sendiri, oleh karenanya perlu menggandeng segenap stakeholder terkait dalam mengembangkan wilayah dan daerah yang memiliki harapan untuk di kembangkan, salah satunya Kabupaten Jembrana, dimana Kabupaten yang terletak di ujung barat pulau Bali ini memiliki potensi dalam mengembangkan hasil alam berupa pengolahan ikan dan pindang, yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan dari sumber makanan, baik itu berupa olahan ikan kering, kerupuk bahkan yang bentuk lainnya. Terlebih ikan menjadi salah satu sumber protein dalam tubuh yang berfungsi mencerdaskan otak. Selain pemenuhan gizi, ikan juga diharapkan mampu memberikan efek positif bagi perputaran perekonomian masyarakat setempat, sehingga mampu berdampak bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

“Mengolah sumber daya alam berupa ikan tentu saja sangat bagus untuk memperkuat perekonomian keluarga, namun lebih penting lagi apabila pemenuhan kebutuhan pangan berupa ikan itu terlebih dahulu mampu berfungsi untuk menunjang pemenuhan kebutuhan hidup kita, sehingga apabila kita sudah cukup terpenuhi kebutuhan makanan kita, maka produksi untuk memutar ekonomi keluarga melalui produksi ikan dan kemudian dipasarkan bahkan ekspor tentu sangat baik,” tegas Ny. Putri Koster yang aktif mengawal pengembangan produk UMKM di Bali.

“Saya selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang tidak lain adalah milik warga se-Bali tentu akan memposisikan diri untuk selalu Ing Ngarso Sung Tulodo yakni harus mampu memberikan suri tauladan bagi semua orang. Selain itu untuk memposisikan diri ditengah yakni Ing Madyo Mbangun Karso, mampu menjadi seseorang yang ditengah kesibukannya tetap mampu membangkitkan atau menggugah semangat semua orang, salah satunya mampu menyerap permasalahan yang terjadi sehingga mampu mencari dan memenuhi hal yang diperlukan warga. Dan selanjutnya menjadi Tut Wuri Handayani dimana saya harus mampu memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang bagi seluruh masyarakat terutama pelaku UMKM se-Bali,” ungkap Ny. Putri Koster.

“Dengan melibatkan para cendekiawan dari Perguruan Tinggi dalam rangka mencari prospek kemajuan yang ada, maka upaya dan cara menghubungkan mereka dengan pihak pihak yang mampu bersinergi untuk mengerjakan secara bertanggung jawab dapat dilakukan dengan maksimal,” imbuh Ny. Putri Koster.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang hadir di dampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jembrana Ny. Gusti Ayu Ketut Candrawati Tamba pada kesempatan ini menjelaskan bahwa Perancak yang berada di pesisir laut memiliki potensi penghasil ikan yang memadai, sehingga sebagian besar penduduknya adalah petani dan istri-istri mereka memiliki keahlian dalam mengolah ikan. Saat ini mereka sudah mampu mengolah dan memproduksi bedetan 300 kg atau tiga kuintal per hari. Hal ini tentu memberi angin segar untuk Kabupaten Jembrana menambah jenis UMKM yang ada.

“Sekalipun Jembrana dengan 122 sentra tenun belum mampu menjadi pusat pariwisata, namun dengan diresmikannya kawasan produksi produk yang bersumber dari olahan ikan, diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi pengembangan UMKM/ IKM yang ada di Jembrana,” ungkap Bupati Tamba.

Ditambahkan oleh Ketua Panitia Kegiatan yang juga merupakan anggota Kerthi Bali Research Center UNHI, I Putu Fery Karyada mengatakan bahwa tempat ini merupakan CSR dari BCA dalam bentuk tiga (3) bangunan, yakni berupa bangunan untuk memproses pembersihan dan pengolahan ikan, bangunan Solar Dryer Dome yang berfungsi untuk mengeringkan ikan dengan suhu 70 Derajat Celcius, dan satunya lagi berupa bangunan packaging.