Denpasar (Metrobali.com) –

 

Setelah hampir setahun dilakukan sosialisasi pendaftaran subsidi tepat sasaran di provinsi Bali, tercatat data transaksi harian menggunakan QR Code di Bali mencapai 92 persen. Oleh karenanya Pertamina Patra Niaga wilayah Bali kini mulai melaksanakan penerapan kewajiban transaksi BBM berbasis QR Code. Kebijakan ini didasarkan pada instruksi Pemerintah yang tertuang dalam SK BPH Migas No. T-928/MG.05/BPH/2022 tentang pelaksanaan Uji Coba Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (JBT) dengan QR Code dan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas /KOM/2020 tentang pengendalian Solar Subsidi JBT.

Area Manager Comm, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengungkapkan penerapan pembelian BBM dengan menggunakan QR Code kali ini baru berlaku untuk produk Biosolar saja. “Bagi konsumen yang ingin membeli BBM Solar Subsidi saat ini di Bali wajib menggunakan QR Code mulai tanggal 1 Juni 2023. “Kami menghimbau bagi konsumen wilayah Bali yang belum terdaftar kendaraannya, agar segera mendaftar melalui website subsiditepat.mypertamina.id atau dapat mendatangi langsung ke SPBU,” jelas Ahad.

Sampai dengan 30 Mei 2023, jumlah pemilik QR Code kendaraan pengguna biosolar di Bali sebesar 112.000 kendaraan sudah melakukan registrasi dan bertambah signifikan jelang diterapkan penerapan transaksi menggunakan QR Code. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah mendukung dan melakukan registrasi Program Subsidi Tepat. Harapannya dengan metode ini tidak ada lagi penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi dan kami ingatkan kembali kepada konsumen jangan lupa membawa QR Code nya untuk melakukan transaksi pembelian solar subsidi,” ujar Ahad.

Respon Masyarakat

Dari pantauan yang dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan, pada umumnya, warga masyarakat menanggapi positif dan mendukung pelaksanaan Program Subsidi Tepat ini. Menurut beberapa konsumen yang ditemui di SPBU, dengan adanya program subsidi tepat seperti ini justru memudahkan mereka yang lolos verifikasi untuk mendapatkan BBM bersubsidi sesuai kuota yang sudah ditentukan, dan juga mempercepat antrian ketika melakukan pembelian solar subsidi.

Teguh, Driver yang melakukan pengisian BBM Solar di SPBU 54.801.15 wilayah Kota Denpasar, menyambut baik kebijakan pembelian solar subsidi dengan menggunakan QR Code, “Pelayanannya menjadi lebih cepat,” ujar Teguh.

Sementara Supir Bus yang dijumpai sedang melakukan pengisian bbm solar subsidi di SPBU 54.822.13, daerah Kabupaten Jembrana menyambut baik kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan konsumsi solar subsidi. Program tersebut menurutnya membuat penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran.

Per tanggal 30 Mei 2023 tercatat transaksi pembelian BBM Solar subsidi menjelang penerapan kewajiban pembelian BBM Solar subsidi dengan menggunakan QR Code telah mencapai 92% persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan dari yang sebelumnya 81% persen di wilayah Bali, sebelum program full cycle Subsidi Tepat Solar Subsidi diterapkan.

Sesuai dengan SK BPH Migas di atas untuk transaksi Biosolar, kendaraan roda empat pribadi dibatasi hanya boleh mengisi sebanyak 60 liter per hari, untuk kendaraan roda empat angkutan umum sebanyak 80 liter per hari sedangkan kendaraan roda enam ke atas sebanyak 200 liter per hari. Kebijakan ini dimaksudkan agar penyaluran BBM bersubsidi merata dan tepat sasaran.

Informasi lebih lanjut mengenai Program Subsidi Tepat, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

 

Pewarta : Hidayat