Jayapura, (Metrobali.com)

Dalam rangka meningkatkan konektivitas, pemerataan, dan daya saing di wilayah Indonesia Bagian Timur, Kementerian Perhubungan bersama dengan Pemerintah Daerah meresmikan Pelabuhan Depapre Jayapura, Papua. Peresmian Pelabuhan Depapre dipimpin langsung oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dan ditandai dengan bersandarnya kapal tol laut Logistik Nusantara 2 yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero).

Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan, Cris Kuntadi, yang turut hadir dalam peresmian tersebut mengatakan Pelabuhan Depapre ini diproyeksikan sebagai penyeimbang atau penunjang Pelabuhan Jayapura yang saat ini sudah padat dan cukup mempengaruhi aktivitas Kota Jayapura.

“Sebagai pelabuhan penyanggah program multimoda sebagaimana yang telah dilaksanakan di Timika bahwasaannya program tol laut dapat melayani hingga daerah terpencil hingga pegunungan Papua. Dari depapre akan langsung diangkut menggunakan truk melalui program subsidi angkutan jalan ke Bandara Sentani Jayapura dan dibawa oleh pesawat ke wilayah pegunungan oleh Program Jembatan Udara. Hal ini membuktikan bahwasannya Pemerintah hadir untuk kesejahteraan masyarakat di Papua,” ujar Cris pada acara peresmian Pelabuhan Depapre di Distrik Depapre Jayapura, Kamis (28/1).

Selanjutnya, kata Cris, Kementerian Perhubungan juga terus berupaya meningkatkan kemampuan pelabuhan sehingga dapat memperlancar arus barang, menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pemerataan. “Pelabuhan Depapre juga berperan dalam pemerataan pembangunan karena masuk dalam daerah katagori 3 TP (Tertingal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan),” katanya.

Cris mengungkapkan bahwa program tol laut merupakan salah satu Program Strategis Prioritas Nasional Tahun 2021 yang menjalankan 32 rute salah satunya rute lingkar Papua dengan kode trayek T-19 yaitu Merauke – Kokas – Sorong – Supriori/Biak – Depapre/Jayapura. “Rute ini belum pernah ada sebelumnya baik tol laut maupun komersil,” ucap Cris.

Adapun yang melatarbelakangi penetapan rute tersebut berdasarkan Inpres No. 10 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua Dan Papua Barat. “Selain itu adanya surplus beras di wilayah Merauke yang selama ini bila mendistribusikan ke Papua Utara harus melalui Surabaya dalam rangka mendukung swasembada beras di wilayah Papua dan Papua Barat,” kata Dia.

Selain itu, katanya, dengan adanya rute tol laut tersebut membuka pelabuhan-pelabuhan baru, diantaranya Pelabuhan Kokas di Fakfak, Pelabuhan Korido di Supriori Biak dan Pelabuhan Depapre di Jayapura dalam rangka ships promote the trade.

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Bidang Keamanan Kemaritiman Menteri Perhubungan, Mayjen TNI Mar (Purn) Buyung Lalana yang juga turut hadir dalam peresmian Pelabuhan Depapre mengatakan untuk memperlancar program tol laut rute T-19 baik dari sisi operasional kapal dan komersil muatan (konsilidasi komuditas unggulan daerah) serta konektivitas multimoda maka seluruh unsur yang terlibat dalam peresmian Pelabuhan Depapre akan mengecek langsung proses bongkar muat di Depapre, dimana wilayah ini yang masih merupakan wilayah kerja kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura dan kemungkinan konektivitas dengan multimoda di wilayah Jayapura hingga ke pegunungan seperti Wamena.

“Semoga evolusi konektivitas yang sangat komplek ini dapat membawa iklim positif pada perkembangan ekosistim logistik di indonesia. Hal inilah yang berujung dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Sebagai informasi, rute tol laut dengan kode trayek T-19 ini dilayani oleh penugasan kapal milik PT Pelni yaitu Kapal Logistik Nusantara 2 yang di lepas oleh Wakil Bupati Merauke sebagai pelabuhan pangkal pada Kamis (14/1) dengan membawa muatan 21 kontainer. Kapal telah singgah di Pelabuhan Kokas yang merupakan Pelabuhan di wilayah Kab. Fakfak yang disambut oleh Wakil Gubernur Papua Barat pada Kamis (21/1). Selanjutnya tiba di Pelabuhan Sorong pada Sabtu (23/1) dan di Pelabuhan Korido pada Minggu (24/1) yang juga merupakan Pelabuhan Baru yang masih dalam tahap uji coba di Kabupaten Supriori Biak. Kapal Logistik Nusantara 2 berangkat dari Pelabuhan Korido pada Senin (25/1) pukul 08.45.

Editor : Widana