Singaraja (Metrobali.com)-

Simpang siur ijin pendirian radio di Buleleng Bali menyisakan banyak masalah. Bahkan, rancu nya aturan dijadikan kesempatan oleh Radio Pesona Bali untuk mendirikan pemancar Radio di kawasan desa Yeh Biu, Kecamaatn Gerogak Buleleng Bali.

 Pemancar Radio setinggi 48 meter tersebut sempat di keluhkan oleh warga sekitar nya. Sebab, pendirian nya tanpa meminta persetujuan kepada warga disekitar nya. Bahkan kepala desa Yeh Biu pun tidak tahu menahu soal berdiri nya pemancar radio tersebut dengan kata lain tidak diberi tahu oleh pemilik nya kalau mendirikan pemancar radio. “Saya tidak tahu kalau dia (pemilik radio,red) mendirikan pemancar. Yang saya tahu, dia datang ke sini (kantor desa,red) hanya mengurus soal IMB,” ujar Ketut Reken Kepala Desa Yeh Biu.

 Sementara pihak pemerintah terkait bagian pengesahan pemancar dan tower Desak saat di hubungi Metro Bali lewat telepon selular nya mengatakan, keberadaan pemancar tersebut di anggap tidak melanggar aturan. Sebab, pendirian pemancar tersebut sudah dapat rekomendasi langsung dari bupati Buleleng. “Pendirian pemancar tersebut sudah sesuai dengan prosedur pak. Bahkan bupati langsung yang memberikan rekomendasi,” ujar nya.

 Sedangkan menurut Made Dara Sarya salah satu warga yang rumah nya berdampingan langsung dengan pemancar tersebut pagi tadi Rabu (17/4) mengatakan, yang menjadi kehawatiran dirinya  jika pemancar tersebut roboh akibat bencana alam dan mengenai warga disekitar pemancar, siapa yang bertanggung jawab keselamatan warga tersebut. “saya tidak bermaksud mengahalangi pendirian pemancar tersebut, namun yang saya pikirkan adalah keselamatan warga disekitar pemancar. Kalau ada bencana dan mengenai warga, siapa yang bertanggung jawab..? apakah warga itu sendiri yang mengeluarkan uang untuk berobat atau membenahi rumah nya akibat tertimpa pemancar tersebut.?” Ujar nya

 Kalau memang ada rekomendasi dari bupati, menurut Made Dasa sariya seharus nya di tunjukkan kepada masyarakat. Apa saja butir-butir rekomendasi dai bupati tersebut. “Kalau ada rekomendasi dari bupati, mana bukti nya. Apa iya keselamatan kita disekitar pemancar tidak di pikirkan oleh bupati. Kalau bgitu adanya, enak dong bupati. Warga nya yang di jadikan tumbal,” keluh dasa. EMHA-MB