PANDEMI Covid19 yang terjadi beberapa bulan ini memaksa banyak orang untuk melakukan kegiatan di tempat tinggal masing – masing. Anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing membuat semuanya hanya mampu bersosialisasi melalui dunia maya.

Beberapa perubahan terjadi secara signifikan. Penghasilan bagi orang yang bekerja menjadi tidak stabil karena roda perekonomian tersendat. Tata cara pendidikan bagi para pelajar yang hanya bisa dimaksimalkan melalui tatap muka jarak jauh.

Bahkan kerinduan keluarga terhadap kampung halaman untuk bertemu sanak saudara dan handai taulan harus terbentur kenyataan bahwa tidak diperbolehkan adanya perjalanan jauh dan berkumpul dalam jumlah orang banyak. Semua khawatir karena kemampuan wabah Covid19 akan mampu menyebar secara drastis dan bisa meningkatkan angka penderita hingga angka kematian di Indonesia. Beberapa masyarakat memutar otak dan mencoba beradaptasi dengan kondisi terkini.

Salah satunya Agung Yudha dari Denpasar, Bali sangat peduli akan keadaan ini. Agung Yudha juga melakukan physical distancing dengan mencoba berkarya dari rumah.

Namun memang ketika diberikan kesunyian, akan ada hal – hal yang sebelumnya tidak terlintas pada akhirnya masuk menjadi renungan. Layaknya selalu ada hal positif yang terjadi pada setiap peristiwa. Agung Yudha menyadari bahwa suasana kota Denpasar menjadi lebih sejuk di pagi hari dan terasa lebih tenang menuju malam hari.

Gumpalan asap kendaraan menjadi lebih sedikit karena minim kendaraan melintas. “Bumi sedang rehat,” pikirnya selaras dengan kegiatannya yang menulis rangkaian kata yang kelak akan menjadi lirik dari single perdananya, REHAT.


Menggunakan alat seadanya yang ada di rumah, selama 11 hari pengerjaan materi musik dan lirik, single Rehat pun disebarluaskan pada tanggal 1 April 2020. “Rehat adalah sebuah refleksi kita sebagai manusia kepada Bumi tempat kita hidup. Dari awal peradaban manusia berkembang hingga saat ini kita menghadapi wabah. Itu benar adanya.

Namun pada akhirnya, hal – hal yang kita lakukan sekarang untuk bisa bertahan hidup juga memberikan kesempatan bagi Bumi untuk bernafas. Selain itu, saat ini kita melihat semua manusia di seluruh dunia bahu membahu dalam menghadapi krisis. Kita juga lebih peduli dengan kesehatan. Dengan pembatasan diri keluar dari rumah, polusi juga menurun dan kualitas udara membaik,” tuturnya kemudian.
Hal yang menarik dari pembuatan single Rehat ini adalah kolaborasi mode WFH (Work From Home).

Agung Yudha yang juga merupakan Vokalis band MR HIT, pada akhirnya menggunakan nama Bligungyudha, sesuai dengan nama media sosialnya dan mengajak beberapa orang untuk ikut berperan dalam Single Rehat.

Mode paduan suara dalam reff Rehat dikirimkan masing – masing oleh Dewa Aditya, Wida Yuniati, Wayan Rya, Leo Ibel, Wiramartha dan Anik Widi melalui rekaman suara di ponsel masing – masing dan dikirimkan via WA dan email.

Untuk Artwork, Bligungyudha juga menggandeng secara physical distancing Adit Onox untuk goresan penanya dan Oka Rama sebagai background lukisannya. Semua dikirimkan melalui foto ponsel.

“Single perdana Bligungyudha dengan judul Rehat dapat diintip dengar di beberapa platform musik online. Spotify, Itunes, Apple Music, Deezer maupun Youtube Music secara gratis. Rehat adalah kita dan bumi saat ini. Untuk penggalan liriknya dapat dilihat di Instagram.com/bligungyudha. Semoga Pandemi ini cepat berakhir dan kita semua akan kembali sehat,” tutupnya kemudian.

Kisah 100 tahun terulang
Bagi yang terus berkembang
Tentang kehidupan yang masif
Dengan manusianya yang naif

Lahir besar di dunia
Bagian kecil dari semesta
Merasa raksasa antar sesama
Peradaban tercipta dengan gembira

Kuasa berpindah pada wacana
Raja dan ratu di singgasana
Rakyat ada dan berdaya
Meluaskan dinasti lewati belantara

Kelahiran melonjak
Bumi mengingatkan dengan layak
Namun manusia berevolusi
Darah raja ratu kuatkan transisi

Kisah 100 tahun terulang
Bagi yang terus berkembang
Tentang kehidupan yang masif
Dengan manusianya yang naif

Raja ratu hidup di mana mana
Ego turut serta dibawa jua
Kendali kuasa kendali populasi
Ingin hidup? Dapatkan serum terkini

Zaman perang telah beralih
Bukan dengan senjata yang terlihat sahih
Kita kini masih berperang
Dengan diri sendiri yang kian berang

Suatu hari terdengar suara
Keanehan ganas menggema
Antisipasi yang menggelora
Keputusan mengunci diri membahana

Keramaian dibatalkan
Para pemimpin mencari kesepakatan
Rapat di dunia maya
Penentuan nasib rakyat jelata

Puja bakti dalam hati
Rangkai harap dalam diri yang menyepi

Peradaban yang beristirahat
Manusia yang mencoba bersahabat
Kapankah kita akan kembali sehat
Atau bumi diberi kesempatan rehat

https://drive.google.com/file/d/1qAJ3Kye94x0_cmmK_j8KaoDTCqi2ILXW/view

Link untuk intip dengar Rehat https://song.link/id/i/1505273846

Editor : Sutiawan