Jembrana (Metrobali.com)-

Rehab gedung kelas secara swakelola di SMA N 1 Negara yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2013, dipertanyakan. Pasalnya pengerjaan perehaban sekolah yang hampir rampung itu diduga diborongkan ke salah satu pemborong dari Pancardawa,  Kelurahan Pendem.

Kecurigaan ini muncul dari beberapa wali kelas yang mengetahui para pekerja sebagian besar berasal dari Kelurahan Pendem. Diduga pengerjaan dilakukan dengan borongan tanpa melibatkan masyarakat lingkungan sekolah sesuai petunjuk teknis. “Semuanya dikerjakan pekerja pemborong, memang ada panitia, tapi saya tidak tahu, apa diawasin apa tidak” ujar sumber ini.

Dari pengamatan Senin (18/11), pengerjaan nampak hampir rampung, bahkan sudah masuk dalam tahap pengecatan. Dari DAK Rp.151.300.000 itu diantaranya digunakan untuk rehab atap diganti dengan kap baja, penggantian keramik dan beberapa pintu. Namun bangunan tidak semua dirombak, tembok-tembok lama khususnya diluar masih dibiarkan.

Ketua Pelaksana, Ida Bagus Komang Eka, membantah pengerjaan itu merupakan borongan. Pihaknya hanya diberikan tugas untuk mengawasi dan mengkoordinasikan pembangunan. “Saya hanya mengawasi saja, biar sesuai bestek. Masalah dana, sekolah yang mengelola” ujarnya.

Kepala  SMAN 1 Negara, Putu Prapta Arya didampingi Ketua Panitia, I Gede Made Sura Suartana saat dikonfirmasi menampik hal tersebut. Menurutnya pengerjaan itu termasuk eknis pengerjaan, sudah melalui persetujuan komite sekolah termasuk membentuk panitia pembangunan.

Dan itu menurutnya sesuai dengan SK pembentukan panitia yang diteken tanggal 12 Agustus 2013 berdasarkan Permen Diknas nomor 74 tahun 2013 dan Hasil Rapat Komite. Sedangkan untuk teknis dan RAB ditentukan dari Dinas Pendidikan. Sedangkan terkait pengerjaan, disepakati ditunjuk oleh kepala pelaksana yang mengerti tentang teknis pengerjaan. MT-MB