Sabtu, 27 Juli 2024, raina Tumpek Landep, sasih Kasa Icaka 1946, raina yang direlasikan dengan makna ketajaman pikiran dan bangkitnya kecerdasan, yang sangat penting untuk peningkatan kualitas kehidupan.

“Landep ring kayun”, menuju “penunggalan bayu, sabda, idep”, merefleksikan peningkatan kualitas spiritual bagi para pelakunya.
Sastra rokhani tentang: SAT, CHIT, ANANDA, yang dimaknai oleh Svami Vivekananda sebagai; ADA (baca Tuhan), PENGETAHUAN (baca pengetahuan tentang realitas Tuhan), sebagai “pengantar” mencapai ANANDA ( samudra kebahagiaan).

Spiritualitas, dalam pengertian kecerdasan spiritualitas, membangkitkan kesadaran dan vitalitas diri, dari diri yang TERCERAHKAN, sebagai kekuatan diri berkelanjutan (eternal flow of inner self) dalam relasinya dengan Alam Raya dan bahkan Semesta.
Dalam pendekatan deduktif, menstimulasi kecerdasan holistik: kecerdasan phisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial.

Kecerdasan fisik melalui hidup yang benar, berdisiplin plus diperkaya dengan aktivitas yoga, bisa “menghidupkan” cakra dalam tubuh, sehingga, sederhananya, TRI KAYA PARISUDHA, tidak sekadar wacana, tetapi tuntutan batin yang datang dari dalam diri.
Kecerdasan intelektual, kecerdasan dalam kemampuan kognitif dalam merelasikan hubungan sebab akibat, yang melahirkan sikap dan prilaku bercirikan: cerdas dan berani dalam pengambilan keputusan.

Kecerdasan emosional, EMPATI kepada sesama, sebagai refleksi dari kesamaan dan persamaan manusia, merujuk ke ajaran TAT VAM ASI, VAISUDHAIVA KUTUMBAKAM.
Kecerdasan sosial, kecerdasan dalam membangun relasi sosial, tumbuhnya rasa saling percaya -mutual sosial trust- yang merupakan modal sosial bermasyarakat.

Dengan demikian, kecerdasan spitiual bukan sekadar “ilusi mengukir langit rokhani”, melulu mewacanakan keniskalaan, tetapi dibumikan dalam realitas kehidupan yang bermakna.
Kecerdasan spiritual yang diharapkan mampu membersihkan dan bahkan menghancurkan kemunafikan diri, memerosotkan manusia pada kekerdilan diri, sebagai akibat gagal dalam mengelola dan mengalahkan musuh dalam diri, yang distimulasi oleh SAD RIPU dan SAPTA TIMIRA. Fenomena umum manusia dewasa ini, yang menggambarkan krisis kemanusiaan dan krisis sosial.
Raina Tumpek Landep hari ini, sebagai momentum untuk mempertajam pikiran dalam perspektif kecerdasan spiritual di atas.

Jro Gde Sudibya, intelektual Hindu, penulis buku Agama Hindu dan Kebudayaan Bali.