Refleksi Raina Tilem Kelima, Pemimpin Tulus Mampu Menciptakan Vibrasi Posif dalam Lingkungan
Hari ini, Sabtu, 30 November 2024, raina Tilem Kelima, Icaka 1946. Sejarah mencatat dan membuktikan peran pemimpin begitu sentral, mengarahkan kemana dinamika masyarakat diarahkan dan bergerak. Pemimpin yang tulus, merupakan ekspresi dari sistem nilai yang dianut pemimpin: integritas, komitment akan pekerjaan, visi dan misi, ke arah mana masyarakat akan diarahkan dan bergerak.
Ketulusan pemimpin, akan menciptakan vibrasi positif, sebut saja, pertama, dalam hubungan antar manusia. Pemimpin tulus melahirkan kepercayaan (trust) dalam masyarakat, dan kepercayaan ini mudah “menular” -contagation effect- antar warga di masyarakat. Melahirkan rasa saling percaya (mutual trust) yang merupakan modal masyarakat. Modal rasa saling percaya ini, menstimulasi rasa ketenangan dan bahkan kedamaian dalam masyarakat. Kedua, hubungan manusia dengan alam. Pemimpin tulus, hanya mendisign proyek yang ramah dengan lingkungan, berkeadilan secara ekonomi dan budaya, yang menstimulasi rasa ketenangan sosial dan bahkan rasa damai secara sosial. Seorang filosof menulis, keadilan adalah basis dari: tertib sosial, perdamaian dan bahkan kedamaian di hati. Ketiga, hubungan manusia dengan Tuhan. Pemimpin tulus, sudah tentu pemberi suri teladan buat warganya. Rasa saling percaya, masyarakat yang merasa diperlakukan adil, damai secara sosial, demikian juga kedamaian di hati, sudah tentu akan memperbaiki kualitas beragama masyarakat. Upakara yang semarak, dalam rasa saling percaya, “guyub”, kejelasan masa depan, menstimulasi ketenangan dan bahkan kebersihan dan kesucian diri, tentu semakin bermakna untuk transformasi diri, menuju pendakian rokhani.
Jro Gde Sudibya, Intelektual Hindu dan pengamat kebudayaan.