Denpasar (Metrobali.com) 

 

Peluncuran logo Beyond Travel Fair (BBTF) edisi ke-9 dan tema BBTF 2023: “Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism” menjadi pertanda dimulainya persiapan acara tahunan ini sekaligus mem’branding’ Bali sebagai tujuan yang sempurna bagi kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan. Perhelatan BBTF 2023 rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 14-17 Juni 2023 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua.

Hal tersebut dikemukakan oleh I Putu Winastra, ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Bali Chapter dan ketua panitia BBTF 2023 saat presscon yang digelar di Restoran Dapur Alam Denpasar, Selasa (29/11/2022).

Logo baru BBTF 2023 ini dikembangkan berdasarkan Nawa Sanga, filosofi Bali yang mewakili arah mata angin spiritual serta sembilan pura paling suci di Bali – Dewata Nawa Sanga – yang diyakini sebagai sembilan dewa penjaga kompas yang melindungi keharmonisan masyarakat, spiritual dan alam.

Chairman of Bali Tourism Board (BTB) sekaligus Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana memberikan apresiasi atas persiapan yang lebih matang terhadap penyelenggaraan BBTF 2023 kali ini, sehingga diharapkan berjalan dengan lebih baik pula.

Pihaknya sepakat bahwa untuk mendongkrak kunjungan pariwisata maka event MICE harus lebih digencarkan, “Sebab MICE akan lebih besar 7 kali lipat lebih besar dampaknya daripada ‘tourism leisure’ artinya MICE ‘value added’ nya lebih tinggi tourism leisure maka caranya adalah buatlah event MICE sebanyak mungkin,” terang Gus Agung.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Badung, I Nyoman Rudiartha yang juga sebagai tuan rumah penyelenggaraan BBTF 2023 mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung penyelenggaraan BBTF 2023 dalam upaya meningkatkan kunjungan pariwisata ke Kabupaten Badung agar lebih ‘sustainable’ berkelanjutan karena tidak hanya akan dihadiri oleh buyer-buyer domestik namun juga dari mancanegara dan ini juga berdampak pada meningkatnya hunian hotel.

“Karena prinsip dari Bupati Badung saat ini yakni bagaimana sektor pariwisata ini harus mampu mendorong pembangunan yang inklusif artinya dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi/menghapus tingkat kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat lebih meningkat,” terang Rudiantara.

Bila berkaca atas kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 dihasilkan dari peran semua pihak, maka perhelatan BBTF 2023 tentunya juga diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat

Didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak pertama kali didirikan dan dukungan terus menerus dari para pemangku kepentingan yang berdedikasi, baik swasta maupun publik, pemerintah daerah, dan masyarakat. “Karena intinya adalah bagaimana kita mampu memberikan service dan safety sehingga betul-betul hospitality kepariwisataan yang mumpuni dapat kita wujudkan bersama-sama. (hd)