Ankara,  (Metrobali.com)

Memperingati HUT-RI ke-76, KBRI Ankara mengadakan doa lintas agama bersama WNI di Turki (17/8). Doa tersebut dipanjatkan selain bagi keselamatan Bangsa Indonesia yang tengah menghadapi situasi yang berat karena pandemi Covid-19 yang belum juga usai, juga ditujukan untuk keselamatan Bangsa Turki dan seluruh WNI di Turki yang belakangan ini sedang menghadapi berbagai bentuk bencana alam, mulai dari kebakaran hutan terburuk dalam sejarah Turki hingga banjir bandang di wilayah Laut Hitam.

Doa lintas agama tersebut berlangsung di tengah-tengah acara Sulaturahmi WNI di Turki yang berlangsung di halaman Wisma Duta Besar RI di Ankara. Sekitar 350-an WNI dari berbagai latar belakang agama yang hadir pada acara silaturrahmi tersebut, serta ratusan WNI lainnya yang hadir secara daring, dengan tenang ikut mengamini doa-doa tersebut. Adapun wakil masing-masing agama yang hadir langsung maupun secara daring dalam doa lintas agama tersebut adalah Ustadz Hafidz Aaprilian Santosa (Islam), Romo Heri (Katolik), Pendeta Jimmy (Protestan), Astono (Hindu), Bikhu Abhiseno (Budha) dan Peter Lesmana (Konghucu).

“Kedua negara, Indonesia dan Turki, belakangan ini sednag banyak menghadapi tantangan. Karena itu, momemntum HUT RI ke-76 ini selayaknya tidak hanya menjadi moment of celebration (momentum perayaan) tapi juga moment of silence and pray (momentum perenungan dan doa). Banyak saudara-saudara kita yang mendahului kita karena cobaan-cobaan yang kita hadapi. Itulah mengapa kita memilih mengisi perayaan HUT RI ini dengan doa bersama lintas agama”, ungkap Dimas Aji, Pejabat Informasi Diplomatik yang didapuk menggawangin acara doa bersama tersebut.

Belakangan ini Indonesia sedang menghadai situasi pandemic yang sulit akibat varian baru Covid-19 yang menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, dalam beberapa minggu terakhir Turki juga mengalami bencana alam kebakaran hutan terburuk dalam sejarahnya, disusul oleh bencara banjir bandang di wilayah Laut Hitam. Diperkirakan lebih dari 40 orang tewas dalam kedua bencana alam tersebut dan ratusan lainnya luka serta kehilangan tempat tinggal. (RED-MB)