Foto: Peringatan HUT ke-70 PPS Kertha Wisesa, Jumat (2/10/2020) di Padepokan PPS Kertha Wisesa Bali.

Badung (Metrobali.com)-

Kondisi pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat Perguruan Pencak Silat (PPS) Kertha Wisesa Bali terus bergerak melestarikan olahraga dan seni bela diri pencak silat sebagai  warisan budaya dan kearifan lokal yang adiluhung.

Terlebih dengan adanya momentum peringatan HUT ke-70 PPS Kertha Wisesa, salah satu perguruan pencak silat tertua ini ingin bangkit semakin melestarikan pencak silat di tanah air bahkan membawa pencak silat makin diminati dan mendunia.

Hal ini terungkap dalam acara peringatan HUT ke-70 PPS Kertha Wisesa yang  diisi sembahyang bersama Jumat (2/10/2020) di Padepokan PPS Kertha Wisesa Bali, Jalan Bedugul, Banjar Anyar, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Tampak hadir Ketua DPP PPS Kertha Wisesa Ketut Widiana Karya, Sekretaris DPP PPS Kertha Wisesa Nyoman Selamat, Ketua DPD PPS Kertha Wisesa Provinsi Anak Agung Ngurah Gede Widiada, Ketua Harian Nyoman Merta, Dewan Guru, Dewan Pendekar, perwakilan pengurus dari 9 kabupaten/kota se-Bali serta sejumlah atlet.

“Kami berharap Covid-19 segera berlalu sehingga PPS Kertha Wisesa bisa melanjutkan progam kerja, bangun relasi di tingkat nasional, menguatkan pergaulan lintas bangsa. Kami ingin Kertha Wisesa ke internasional membawa pencak silat makin mendunia,” kata Ketua DPD PPS Kertha Wisesa Provinsi Anak Agung Ngurah Gede Widiada yang akrab disapa Gung Widiada.

Buktinya pencak silat makin diminati masyarakat internasional adalah banyak orang asing yang belajar seni bela diri pencak silat di Bali, salah satunya di Kertha Wisesa.

“Ada satu WNA asal Inggris yang sudah lama belajar di Kertha Wisesa. Ini tentu jadi kebanggaan juga bagi kami,” ungkap kata Gung Widiada yang juga Penglingsir Puri Peguyangan Denpasar ini.

Pihaknya pun ingin terus melestarikan pencak silat sebagai seni bela diri tradisional warisan bangsa Indonesia agar setara dengan seni bela diri dari negara lain seperti karate dan taekwondo.

“Itu juga yang menjadi bagian komitmen saat audiensi dengan Bapak Gubernur Bali,” kata Gung Widiada yang juga Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem.

Sebagai warisan budaya dan kearifan lokal yang adiluhung, olahraga pencak silat khususnya yang dilestarikan PPS Kertha Wisesa juga mendapat dukungan dari Gubernur Bali Wayan Koster yang bahkan bersedia langsung menjadi penasehat DPW PPS Kertha Wisesa.

Tidak sampai di sana, Gubernur Koster bahkan siap membantu pembangunan padepokan PPS Kertha Wisesa ini agar lebih representatif dengan menyetujui proposal pembangunan yang menjadi aspirasi pengurus PPS Kertha Wisesa Bali.

Pembangunan padepokan ini sudah dijanjikan Gubernur Koster untuk dianggarkan oleh Pemprov Bali sebesar Rp 3 miliar lebih.

“Semoga apa yang menjadi komitmen pemerintah dan kita bersama bisa terwujud secepatnya. Harapannya gar mampu PPS Kertha Wisesa punya rumah padepokan yang bisa kita wariskan kepada generasi muda,” imbuh Gung Widiada yang juga Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

Sementara itu Ketua DPP PPS Kertha Wisesa Ketut Widiana Karya mengajak agar perguruan ini bangkit di usia yang menginjak 70 tahun ini dan agar bisa lebih banyak mencetak atlet berprestasi.

“HUT ke-70 usia yang dewasa, cukup senior
Semoga bisa lebih bangkit dan maju. Lakukan konsolidasi organisasi lanjutkan warisan leluhur,” ujarnya.

Prestasi yang cukup membanggakan pula adalah salah satu Atlet PPS Kertha Wisesa atas nama Kadek Budiasta dipanggil IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) untuk ikut seleksi nasional dalam ajang SEA Games XXX, Manila, Filipina.

Karenanya serangkaian HUT ke-70 PPS Kertha Wisesa, ini Gung Widiada selaku Ketua DPD PPS Kertha Wisesa Bali menyerahkan uang pembinaan kepada Kadek Budiasta yang diterima orang tuanya.

Acara dilanjutkan juga dengan potong tumpeng yang secara simbolis potongan tumpeng diberikan kepada pesilat termuda di PPS Kertha Wisesa Bali Ni Ketut Darmiasih dan kepada Gusti Karmadi selaku pendekar paling senior. (wid)