DENPASAR (Metrobali.com)-

 

Perkumpulan Teo Chew Bali disingkat PTC-Bali hari ini, Senin, 8 Agustus 2022 genap berusia empat tahun.Perkumpulan warga Bali turunan Teo Chew yang kerap menginsiasi gerakan sosial dan kemanusiaan ini berdiri di Bali tanggal 8 Agustus 2018.

Sebagai wujud syukur, serta menyambut ulang tahun RI ke 77, pengurus Perkumpulan Teo Chew Bali belum lama ini menggelar giat Bakti Sosial dan Kemanusiaan di 3 kota yakni Denpasar, Badung dan Jembrana;

” Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat yang menjadi tema HUT RI ke 77, menginspirasi kami untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan” Ungkap Ketua Panitia Bakti Sosial dan Kemanusiaan PTC-Bali 2022, Suryadi Suryadharmma.

Dikatakan, Teo Chew Bali telah menggelar rangkaian bakti sosial kemanusiaan, aksi sosial donor darah dan pembagian beras sejumlah 2 ton,

“Beras 1 ton kami bagikan untuk warga yang membutuhkan di Kota Denpasar dan wilayah Badung, sementara yang 1 ton lagi, distribusikan melalui Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Beras tersebut dibagikan untuk para petugas kebersihan yang menjadi pahlawan kebersihan di Jembrana”
Terangnya, Minggu (7/8/2022).

Merujuk rilis yang diterima redaksi, giat Baksos Kemanusiaan di Rumah Dinas Bupati Jembrana dihadiri, Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, Maike (Ketua Dewan Pengawas PTC Bali), Heng Sunny Hendrick (Ketua Penasehat PTC-Bali), Ir. Suhardiman, MBA (Kabid Humas PTC-Bali), Aini (Kabid Organisasi PTC- Bali), Michael Wu (Kabid Diksenibud PTC-Bali), Asman (Sekretaris PTC -Bali) dan Juni (Kabid Pemuda-Pemudi PTC-Bali).

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Teo Che Bali, Hery Sudiarto, A.md, B.ed, S.H melalui selulernya,, Senin (8/8/2022), mengatakan dalam pemulihan pasca pandemi menuju kebangkitan ekonomi dan kehidupan yang lebih baik, perlu peran serta semua elemen masyarakat untuk bergotong-royong membantu satu sama lain.

“Sangat diperlukan kebersamaan ditengah krisis akibat pandemi ini karena kita semua adalah satu keluarga tanpa bedakan latar belakang SARA. Sekecil apapun kontribusi untuk sesama akan mendatangkan manfaat yang besar bila dilakukan bersama-sama dan pernah ketulusan”.

Ditambahkan, selama masa pandemi Covid-19, Perkumpulan Teo Chew Bali terlibat aktif berperan serta membantu penanganan pencegahan Covid-19,

“Saat kelangkaan masker medis kami mendistribusikan masker medis ke BNPB melalui Wagub Bali, pembagian ke RSUD Udayana, kerjasama pelaksanaan vaksinasi massal, pembagian sembako, beras, kontribusi pelaksanaan dapur umum bersama-sama dengan organisasi sosial etnis lainnya”

Hery Sudiarto berharap apa yang sudah dilakukan Perkumpulan Teo Che Bali bersama jejaring Pemerintah dan Organisasi Etnik lainnya dapat membawa berkah dan kebahagiaan untuk kita semua”.

Teo Chew merupakan salah satu suku Tiongkok yang paling banyak merantau ke seluruh dunia termasuk ke Asia Tenggara sejak abad ke 19. Orang Teo Chew berasal dari Fujian Selatan dan Chaozhou- Shantou Guandong.

Di dunia diperkirakan populasi orang Teo Chew sebanyak 50 juta yang tersebar 92 negara, sementara di Indonesia Teo Chew menjadi salah satu suku terbanyak dari tiga suku Tionghoa dengan perkiraan populasi sebanyak 3 juta jiwa.

Jumlah keluarga Teo Chew di Bali perkiraan diatas 1000 kepala keluarga yang pada awal mulanya menempati kawasan Gajah Mada Denpasar juga para pendatang dari Sumatera, Riau, Jawa dan Kalimantan.