HADIRI HUT – Wabup Suiasa menghadiri HUT ke-42 Seka Teruna Giri Wana Yasa, Desa Adat Auman, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Minggu (15/12) lalu.

Pelaga (Metrobali) –

ST Giri Wana Yasa, Banjar Auman, Desa Pelaga, Petang, mengibaratkan persaudaraan dan persatuan di kalangan anggotanya seperti sapu (sampat) lidi. Betapa tidak, lidi agar bisa menjadi sapu tentu harus berada dalam satu ikatan. Karena itulah, ST Giri Wana Yasa mengangkat tema “Sampat Lidi, Bersatu Dalam Perbedaan” untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke-42, Minggu (15/12) lalu.

Menurut Ketua Panitia, Gede Tono Adi Gunawan, jika para teruna-teruni sudah berada dalam satu-kesatuan, apapun aktivitas dan program akan dapat dengan mudah dilaksanakan. Seperti dalam menyambut HUT ke-42 kali ini. Pihaknya melaksanakan berbagai kegiatan seperti gerakan serentak (gertak) sampah plastik, pemeriksaan kesehatan gratis, servis motor murah serta lomba-lomba melibatkan anak SD dan masyarakat.

Dalam perayaan kali ini, dia mengaku mendapat dukungan dari Pemkab Badung. Karena itu, Gede Tono Adi Gunawan didampingi Kelian ST Giri Wana Yasa, I Putu Agus Widiantara, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Badung dan akan selalu siap mendukung program dan kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Badung untuk kemajuan Badung ke depan.

Perayaan HUT ST Giri Wana Yasa tersebut dihadiri Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa; Anggota DPRD Badung, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha; Camat Petang, Gede Eka Sudarwita, Pj. Perbekel Pelaga Dewa Made Widana

Wabup Suiasa dalam sambutannya mengatakan seka teruna merupakan wadah untuk belajar berorganisasi. Pada masa muda, kata dia, disebut brahmacari yakni masa untuk menuntut ilmu. Setelah mendapat ilmu, baik di sekolah maupun perguruan tinggi, agar digunakan secara bijak untuk kemajuan dan hal-hal yang positif serta diterapkan dalam tingkatan kehidupan selanjutnya yakni grahasta asrama.

’’Pada masa muda hendaknya para seka teruna belajar tentang manyama brayamasidikaramakrama dan maparikrama, agar pada tingkatan selanjutnya dapat mengabdikan diri di masyarakat untuk melaksanakan swadharma ayah-ayahan di bebanjaran dan desa adat,’’ katanya.

Suiasa menyatakan kehadirannya pada ulang tahun seka teruna sebagai wujud dukungan pemerintah kepada generasi muda di Badung. Dia menilai seka teruna di Badung sudah melaksanakan kegiatan dengan memunculkan kreativitas yang berbasis seni dan budaya yang merupakan bagian dari upaya menjaga kualitas kearifan lokal yaitu budaya Bali.

’’Kehadiran kami di sini untuk terus memotivasi generasi muda guna bersama-sama bersinergi melakukan kegiatan-kegiatan berbasis budaya dan berdasarkan konsep tri hita karana,’’ tandasnya.

Puncak perayan HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wabup Suiasa dilanjutkan dengan penyerahan dana motivasi Pemerintah Kabupaten Badung untuk mendukung kegiatan seka teruna. (din)