Foto: Rapper Muda Bali Dion Devano (tengah) merilis single Tokxic dan siap mewarnai blantika musik tanah air.

Denpasar (Metrobali.com)-

Indonesia memiliki pangsa TikTok terbesar kedua di dunia dengan 92,1 juta pengguna pada 2022. Naik dua digit dari posisi ke-4 di dunia pada 2018 silam. Penggunanya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

TikTok memiliki banyak konten bermanfaat yang berbeda-beda, yang dibuat oleh para kreator.  Ada yang menari, ada yang bernyanyi, ada yang membuat tutorial membuat sesuatu, dan sejenisnya.

Namun di balik konten-konten positif tersebut, tersebar banyak konten negatif di aplikasi TikTok. Tiktok juga memiliki pengaruh buruk bagi anak jika digunakan secara berlebihan, yaitu menghambat proses tumbuh kembang kemampuan bersosialisasi terhadap dunia sekitar.

Semenjak ada aplikasi TikTok, anak-anak jadi lupa akan asyiknya bermain bersama teman-teman. Tak jarang saat ini banyak ditemukan anak-anak yang bahkan dengan tetangganya pun tidak kenal. Hal ini sangat mengganggu proses anak untuk bersosialisasi dengan orang disekitarnya.

Masalah lain yang timbul adalah maraknya cyber bullying pada anak di bawah umur. Dengan kemudahan fitur komentar pada konten video TikTok, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan cyber bullying dengan cara body shaming, menghasut, dan lain-lain.

Cyber bullying dapat mengganggu kesehatan mental dan psikologis anak. Tak jarang mereka akan mengalami stres berlebih, rasa takut yang berlebihan, hingga rasa gelisah yang tak kunjung hilang.

Kondisi inilah yang direspons Dion Devano. Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) merilis single Tokxic.

“Single ini tentang Darkside of Tiktok. Hal-hal negatif yang timbul dan muncul dengan adanya trend tiktok ini merupakan ide dari sutradara video klip saya, Erick EST. Setelah itu, yang saya cermati di tiktok itu banyak yang nge-live sambil melakukan hal-hal aneh atau bizzare dengan tujuan untuk di-gift oleh penonton,” kata Dion dalam keterangan persnya bersama awak media di Warung Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Kamis, 29 Desember 2022 pagi.

“Saya pernah nonton ada kakek-kakek sama nenek-nenek disuruh live di Tiktok sambil bilang Makasi-makasi ke penonton yang memberikan gift dan mohon maaf kakek ini kondisinya ya tidak sempurnalah atau normal karena memiliki penyakit kronis. Nah hal tersebut dimanfaatkan dan diperalat oleh sang anak pemilik akun tersebut untuk dapetin duit dan duitnya dipake buat beli motor,” papar  pemuda kelahiran Denpasar, 22 Mei 2001 itu.

“Pada intinya sih ya hal-hal yang saya kurang setuju dan tidak manusiawilah yang dipertontonkan di-live-nya sehingga membuat saya tergerak untuk membuat single ini. Juga ada beberapa hal di lagu ini juga membahas soal perseteruan dukun-dukun dan pesulap merah yang sempet viral sih di Tiktok,” tandas pemuda jebolan SMA Negeri 2 Kuta itu.

Menariknya, lirik Tokxic merupakan karya orisinil Dion Devano. Lirik karya putra pengusaha advertising I Gede Agus Weda “Jagir” Wiguna ini selanjutnya diaransemen oleh Octav Sicilia.  “Yang bikin lirik Tokxic dari saya sendiri dan untuk yang mengaransemen lagu dan juga memproduksi beat itu Om Oktav Sicilia,” ujarnya.

Tentang harapan terkait dirilisnya Tokxic di Jeger House, Jalan Tukad Balian, Gang Jeger No.7, Renon, Denpasar Selatan, Jumat, 30 Desember 2022, Dion Devano mengaku ingin menjadi lebih baik dalam bermusik.

“Semoga bisa memperkenalkan budaya musik khas indonesia di kancah internasional. Harapan lainnya bisa membanggakan orang tua dan orang-orang terdekat lewat bermusik,” ungkap pendatang baru di blantika musik Pulau Dewata ini.

Dalam peluncuran single Tokxic yang digawangi estmusix, Jumat, 30 Desember 2022, Dion Devano ditemani oleh sederet artis lain, yakni Benny Sugiharto, DekWik GOLDVOICE, DJ Anjas, dan lain-lain. (dan)