Keterangan foto: ASEAN Public Relations Network (APRN) menggelar rapat umum tahunan yang dihadiri oleh anggota dewan APRN, Senin (15/10/2018) di Kampus LSPR Bali ,Jl. Raya Puputan Renon No. 140, Denpasar membahas sejumlah isu dan program terkait peningkatan kualitas dan kompetensi PR profesional di kawasan ASEAN/MB

Denpasar (Metrobali.com)-

ASEAN Public Relations Network (APRN) mengadakan rapat umum tahunan yang dihadiri oleh anggota dewan APRN, Senin (15/10/2018) di Kampus LSPR Bali ,Jl. Raya Puputan Renon No. 140, Denpasar. Rapat tahunan ini memiliki beberapa agenda yaitu laporan tahunan dan juga penjelasan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh APRN serta pencapaian selama tahun 2018.

Tak ketinggalan juga dibahas mengenai rencana program-program yang akan dilakukan di tahun mendatang. Salah satunya dengan Public Relations Institute of Australia (PRIA) mengenai standar kompetensi Public Relations di ASEAN yang dapat digunakan dan diakui di ASEAN maupun Australia melalui program program “Kick-Off PRIA Competency and Framework”.

Rapat umum tahunan ini dibuka oleh Prita Kemal Gani selaku President of APRN dan Director & Founder of LSPR Jakarta.  Hadir pula Dato Haji Ibrahim Abdul Rahman selaku President of Institute Public Relations Malaysia, Director General Department of Information Malaysia, Ramon Osorio selaku Former President of PR Society of The Philippines, Former VP / Head of Corporate Communications of ABS-CBN Philippine, Bao Nguyen Quoc selaku Managing Director of PR Organisation International Vietnam.

Ada pula Nutthaboon Pornrattanacharoen selaku perwakilan dari Thailand PR  Association, Gesille Buot selaku Managing Director of ASEAN PR Network, Jennifer Muir selaku Former President of Public Relations Institute of Australia dan Panitia ASEAN Public Relations Network juga hadir sebagai peserta rapat umum tahunan ini.

Selain itu, APRN dan LSPR Bali juga mengadakan forum diskusi dengan para PR leaders dari Negara ASEAN maupun Australia pada Selasa (16/10/2018) di LSPR Bali dengan topik “Public Relations Strategies and Tactics in Digital Age”. Workshop ini terdiri dari tiga sesi,  sesi pertama berupa diskusi panel dengan sejumlah pembicara. Topik yang dibahas meliputi PR Strategies and Tactics in Digital Age. Selanjutnya sesi kedua dengan topik “Disruptive Innovation: Challenges and Opportunities in PR”. Lalui terakhir mengenai “Bridging Strong Ties Relationship Between Australia and ASEAN”.

President of APRN Prita Kemal Gani mengatakan sesuai dengan visi dan misi didirikannya APRN, organisasi ini akan menjadi wadah atau fasilitator bagi para praktisi dan akademisi serta asosiasi PR. Dengan demikian profesi PR semakin dikenal dan juga memiliki standar kompetensi global.

“APRN akan terus mengembangkan diri dengan melakukan berbagai kegiatan dan juga membuka diri dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, APRN juga menyambut baik ajakan kerjasama yang disampaikan oleh PRIA” ujar Prita.

Sementara itu APRN yang berdiri sejak Juni 2014 bertujuan untuk menjadi platform untuk memfasilitasi konektivitas antara pemimpin PR, praktisi PR, pendidik PR, institusi PR di kawasan ini, dan Aliansi Global untuk Hubungan Masyarakat dan Manajemen Komunikasi, konfederasi asosiasi dan institusi pengelolaan PR dan komunikasi utama di dunia, mewakili 500.000 praktisi dan akademisi di seluruh dunia dan 160.000 di American PR Society saja.

APRN berbasis di Jakarta dan beranggotakan perusahaan, agensi humas, institusi komunikasi dan universitas, PR National Association, dan profesional PR di seluruh Asia Tenggara.

Pewarta: Widana Daud
Editor : Whraspati Radha