Keterangan foto: Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 yang membuka jalan dari Desa Buahan Kaja dengan Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar terus berlanjut/MB

Gianyar, (Metrobali.com) –

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 yang membuka jalan dari Desa Buahan Kaja dengan Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Gianyar terus berlanjut. Dandim 1616/Gianyar, Letkol Inf Frandi Siboro, menjelaskan, pembukaan jalan tersebut telah rampung 50 persen, tinggal pembuatan jembatan penghubung dua desa tersebut.

“Ini kita sudah progres 50 persen  karena sebelumnya sudah ada pra TMMD, sisa 50 persen lagi kami kerjakan selama TMMD satu bulan kedepan,” papar Dandim 1616/Gianyar, Letkol Inf Frandi Siboro, saat ditemui di Pos TMMD di Desa Buahan Kaja, Payangan, Jumat (3/7/2020). Disampaikannya,  jalan sudah tersambung, masih bekerja di jembatan penghubung Desa Buahan Kaja dengan Desa Kerta.

Disinggung dengan kendala sampai saat ini, ia mengaku belum menemukan kendala. Jika ada permasalahan yang sifatnya teknis di lapangan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak desa dan pemda agar kegiatan dapat dilaksanakan sesuai target.

“Kesulitan sampai saat ini belum ada, paling cuaca, mendung dan panas. Kalau lokasi jalan memang agak licin karena baru dibuka, sehingga ada pengangkut material ke bawah agak sulit. Tetapi kami sudah tangani dengan berkombinasi menggunakan alat berat dan truck, kemudian naikknya truck ditarik dengan buldoser,” tandasnya.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Gianyar, I Nyoman Kandel berharap, dengan kegiatan tersebut akses penghubung kedua desa cepat terealisasi. Sehingga  warga gampang memasarkan hasil panennya. Sebab, selama ini hasil panen di jalur tersebut dibeli setengah harga dengan alasan medan yang sulit.

Dengan adanya jalan tersebut, lanjutnya, para petani bisa menjual hasil panennya sesuai harga di pasaran. “Saya mengharapkan sekali dengan program ini  ada jalan yang strategis, sehingga ekonomi warga menggeliat karena ada akses jalan.

“Sebelum dibuka akses jalan ini, memang ada kendala masyarakat membawa hasil panen harus menempuh jalan yang sangat jauh. Semoga nanti banyak potensi lahan pertanian yang bisa mengangkut hasil panen, karena sangat berpengaruh dengan harga hasil pertanian,” imbuh pria yang asli warga Payangan tersebut.