Gub Menghadiri Rakornas Ketenagakerjaan 2014 di Hotel Aston

Denpasar (Metrobali.com)-

           Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mendukung pelaksanaan Rakornas Bidang Pelatihan  dan Produktivitas (Lattas) tahun 2014 di Provinsi Bali karena menurutnya ajang ini merupakan wahana memanfaatkan sinergitas dan komunikasi bidang ketenagakerjaan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA) 2015. Demikian disampaikan saat menghadiri acara tersebut , Kamis (13/11) di Grand Ballroom, Hotel Aston, Denpasar.   “Khusus di Bali karena merupakan daerah tujuan pariwisata, maka sangat berpotensi kedatangan tenaga kerja luar, karena orang asing bersih-bersih dan pintar berkomunikasi dalam bahasa inggris, sehingga saya khawatir dengan tenaga kerja asli Bali yang akan kehilangan lapangan pekerjaannya”, ujarnya. Pastika juga mengkhawatirkan akan menambah angka pengangguran di Bali yang saat ini 1,9% akan bertambah di tahun depan, sehingga Pastika memandang tema yang diangkat dalam Rakor sangat tepat yakni “Melalui Pelatihan Kita Tingkatkan Kompeten dan Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia di Pasar Kerja Global”. Selain itu Pastika memandang bertambahnya tenaga kerja juga disebabkan karena tingginya migrasi di Bali. Selama ini program yang dilaksanakan Provinsi Bali untuk menanggulangi hal tersebut antara lain menambah lapangan kerja melalui UMKM sampai ke pedesaan, meningkatkan fungsi BLK, meningkatkan kualitas pendidikan di SMK serta koordinasi dengan pemerintah Kab/kota dalam menyukseskan program ketenagakerjaan. Pastika berharap nantinya Rakornas akan menghasilkan keputusan yang terbaik sehingga berdampak baik bagi Bali.

       Sementara itu Menteri Ketanagakerjaan Republik Indonesia, Hanif Dhakiri yang membuka acara pertemuan tersebut mengatakan MEA dipastikan akan memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dari aspek ketenagakerjaan yang mengharuskan  negara tersebut menyiapkan tenaga kerja yang memiliki daya saing dan meningkatkan kompetensinya. Hal ini diungkapkan Hanif menyampaikan bahwa saat ini  Indonesia tidak bisa mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) namun yang terpenting adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, SDM yang harus aktif.  “Menghadapi MEA Tahun 2015, kita harus mampu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki daya saing, penyiapan itu hanya dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan sehingga mampu bersaing di pasar global”, ujarnya. Pelatihan yang dimaksud harus selaras dengan tuntutan dengan perkembangan tersebut, oleh karenanya Hanif mengharapkan keberadaan lembaga pelatihan seperti BLK/ BPPD atau Balatrans, baik milik pusat (UPTD) maupun daerah (UPTD) menjadi sangat strategis jika lembaga tersebut mampu megembangkan program-program pekatihan yang inovatif khususnya dalam kerangka penanggulangan pengangguran dan perluasan kesempatan kerja. Disamping itu, pada pemerintah baru ini Hanif menegaskan akan menetapkan program Ouick Wins khusus bidang pelatihan yaitu reorientasi BLK menjadi BLK dan Kewirausahaan dan revitalisasi BLK di Kabupaten/Kota untuk memberikan pelatihan kepada calon TKI. Khusus untuk Provinsi Bali yang nantinya akan menjadi salah satu daerah tujuan MEA 2015, Hanif memandang bahwa saat ini kelemahannya terletak pada kemampuan berbahasa inggris sehingga ia mengharapkan masyarakat bisa meningkatkan kompetensinya dalam berbahasa inggris.

                Dalam kesempatan tersebut juga diadakan penandatanganan kerjasama Komisaris dan Direksi PT. CTI Group Worldwide Services Inc yang diwakili oleh Vice President for Human Resources and Business Development, Mr. Liong Stevholten dengan kementrian ketenagakerjaan RI. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Provinsi dan Kab/Kota Bidang Ketenagakerjaan serta Kepala UPT Daerah. AD-MB