Keterangan Poto : Pasangan Calon Gubernur nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra setuju dengan gagasan pasangam calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). 

Denpasar (Metrobali.com)-

Debat kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali semakin seru. Dalam bidang transportasi, calon Gubernur nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra setuju dengan gagasan pasangam calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace).

Hal itu bermula ketika calon Wakil Gubernur nomor urut 2, I Ketut Sudikerta memaparkan soal sistem transportasi di Bali. Ia mengaku ingin menata sistem transportasi Transarbagita. “Kita lanjutkan isi koridornya. Sekaran kan baru ada dua, shingga transportasi publik di Bali bisa berjalan bagus, lancar dan akan banyak masyarakat yang menggunakan,” kata Sudikerta, Sabtu 25 Mei 2018.

“Kita tingkatkan kualitas jalan yang kita miliki, kita carikan jalan tembusnya seperti di Badung. Itu harus kita lakukan. Kemudian juga jalan protokol delapan meter kita lebarkan lagi dua meter. Kita bangun akses jalan tol yang menghubungkan antar-inter di Bali,” tambah Sudikerta.

Menanggapi hal itu, calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menilai ada satu hal yam perlu diperhatikan yakni pendekatan budaya sistem transportasi di Bali. “Transportasi di Bali bukan hanya menjadi alat perpindahan dari satu titik ke titik lainnya, tapi juga media interaksi. Ini yang pelru dijawab,” ujar Cok Ace.

Selama ini, ia melanjutkanz transportasi juga berkaitan erat dengan status sosial masyarakat. “Transportasi masih berkaitan dengan fasilitas atau ststus sosial. Di samping budaya, juga peraturan, misalnya parkir di mana saja boleh, selama itu orang akan mrngunakan kendaraan pribadi,” ujar Cok Ace.

Rai Mantra kemudian ambil bagian menanggapi pernyataan Cok Ace. “Di manapun masalah transportasi umum tidak ada unsur profit. Permasalahannya armada salah satunya. Selama ini pegawai di Nusa Dua ada juga shelter yang menyambut. Sehingga transportasi harus dikembangkan terus,” katanya.

Di sisi lain, Rai Mantra juga setuju dengan gagasan Cok Ace jika transportasi berkaitan erat dengan budaya Bali yakni interaksi publik. “Transportasi itu memang harus dikembangkan sehingga ada interaksi. Sehingga ke sepan masyarakat mengunakan transportasi umum. Ini yang harus dikembangkan terus,” ucapnya. RED-MB

Editor   : Hana Sutiawati