Pengukuhan Pelangi Denpasar 2

Denpasar  (Metrobali.com)-

Kota Denpasar yang merupakan Kota Berwawasan Budaya selalu intens dalam hal pelestarian warisan budaya, baik dalam warisan budaya tangible (benda) maupun yang integible (non-benda). Salah satunya warisan budaya yang tidak hanya berupa benda, namun didalamnya tersirat untaian-untaian mutu nilai-nilai adiluhung yakni layang-layang. Oleh sebab, dipandang perlu adanya wadah berupa Asosiasi Layang-Layang (Denpasar Kite Asociation) yang secara berkelanjutan melestarikan warisan budaya berupa layang-layang yang sangat erat hubungannya dengan kreativitas, olah raga, olah rasa, rekreasi, ekonomi dan releriusitas masyarakat Denpasar. Maka terbentuklah sebuah Persatuan Layang-Layang Indonesia cabang Denpasar (Pelangi Denpasar) yang dikukuhkan langsung oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang di tandai dengan penandatanganan berita acara dan serah terima bendera, Jumat (14/11) di Gedung Sewaka Dharma. Hadir juga dalam kesempatan ini Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar I Wayan Maryiana Wandira, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar I Made Mudra, Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra dan SKPD terkait lainya.

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam sambutannya mengatakan, seperti diketahui layang-layang memang sangat sederhana dan terlihat biasa tetapi sebenarnya tidak biasa karena begitu banyak proses di dalam pembuatannya sampai layang-layang itu bisa mengudara dan seimbang. Disana terdapat sebuah proses kecerdasan, mentalitas, emosional dan spiritual didalamnya yang bergabung menjadi satu, serta terjadi sebuah estiteka yakni keindahan. Yang mencerminkan keberadaban manusia dalam sebuah proses budaya yang baik. Rai Mantra mengucapkan selamat atas dilantiknya kepengurusan Pelangi Denpasar ini dan diharapkan layang-layang ini bisa berkembang serta maju sesuai dengan kasanah warisan Budayannya, serta bisa memberikan warna yang lebih baik dalam perlayang-layangan di Bali khusunya di Kota Denpasar ini

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar I Wayan Maryiana Wandira yang juga selaku Ketua Umum Pelangi Denpasar dalam laporannya mengatakan, adapun maksud dari dibentuknya Pelangi Denpasar ini merupakan sebagai wadah bagi para pemuda-pemudi di wilayah Denpasar khususnya dalam menyalurkan minat dan hoby dalam bermain layangan.

Mengingat Kota Denpasar sebagai basis layang-layang sejak ratusan tahun yang senantiasa menjadi salah satu ikon budaya. Dimana dimasa kini layang-layang pun masih tetap eksis di kalangan masyarakat Denpasar, terbukti dengan semaraknya masyarakat untuk menerbangkan layang-layang, baik dalam sekala personal maupun lomba-lomba yang sering diadakan oleh beberapa perkumpulan pelayangan. Wandira juga berharap, seiring dengan makin banyaknya para pecinta dan pelaku layangan di Denpasar, maka Pelangi Denpasar ini mampu mengakomodir sebuah event guna meyalurkan ide kreatif dari sebuah layangan. Dengan tujuan untuk melestarikan tradisi Budaya bali serta menjaga warisan para leluhur yang telah mewariskan sebuah Budaya khas Bali yang tertuang dalam bentuk layangan. RED-MB