Foto: Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan tim bersama Ketua KPU Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Sempat vakum dari hiruk pikuk panggung politik pasca berakhir masa jabatannya sebagai Walikota Denpasar dua periode, Ida Bagus Rai Dharmawijaya kini mengambil langkah penting untuk melanjutkan niat mulia dan perjuangannya membangun Bali.

Rai Mantra kini come back untuk memperjuangkan aspirasi rakyat Bali dengan maju ke DPD RI dari Bali. Langkah politik ini diambil Rai Mantra karena dirinya melihat ada hal krusial yang sebenarnya harus didapatkan Bali dari pemerintah pusat dengan besarnya devisa pariwisata yang dihasilkan pariwisata Bali dengan kekuatan pariwisata budayanya.

Rai Mantra ingin terus menyuarakan dan memperjuangkan dana perimbangan untuk sektor pariwisata sehingga devisa pariwisata yang dihasilkan Bali dapat kembali ke Bali untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan Bali itu sendiri.

“Pariwisata Bali adalah sumber daya alam strategis yang harus diperjuangkan agar mendapatkan dana perimbangan dari pemerintah pusat. Dan siapapun menjadi anggota DPD RI, itu perlu kita perjuangkan secara kolektif,” kata Rai Mantra dalam keterangan persnya usai mendatangi Kantor KPU Bali untuk menyerahkan syarat dukungan bakal calon DPD RI pada Kamis (29/12/2022.

Kedatangan Rai Mantra bersama tim diterima Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan bersama tim. Saat mendaftar Rai Mantra yang mengenakan pakaian adat, menyerahkan dukungan 2.947 KTP yang sudah divalidasi.

Lebih lanjut Rai Mantra menjelaskan pembanguan di Bali selalu bernafaskan kebudayaan begitu pula pariwisatanya yang mengusung konsep pariwisata budaya yang menjadikan Bali punya ciri khas, keunikan yang terkenal ke seluruh dunia. Hal itu juga sejalan dengan spirit Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (UU Pemajuan Kebudayaan).

Maka untuk lebih memperjuangkan persoalan kebudayaan Bali dan pariwisata budaya Bali, Rai Mantra memandang dirinya perlu bersuara di level nasional dengan maju sebagai bakal calon DPD RI. “DPD kan sebetulnya bagaimana menggali aspirasi daerah dan betul-betul memperjuangkan kepentingan daerah. Kepentingan esensial bagi Bali adalah apa yang menjadi soul atau jiwa Bali yakni persoalan kebudayaan,” ujar mantan calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2018 itu.

Rai Mantra berpandangan bahwa kebudayaan adalah bagian sumber daya alam tak benda sehingga Bali dengan kontribusi devisa yang dihasilkan dari pariwisata budaya semestinya berhak mendapaktan dana perimbangan dari pusat.

“Tahun 2021 devisa dari pariwisata di Indonesia nomor dua setelah migas, atau sekitar 20 miliar dolas AS dan 50 persennya berasal dari pariwisata budaya di Bali. Sehingga pariwisata budaya di Bali merupakan sumber daya alam yang tidak berwujud yang mampu menghasilkan pendapatan yang berhak mendapatkan dana perimbangan dari pemerintah pusat,” papar Rai Mantra.

Namun dirinya menyakini perjuangan itu memang tidak mudah. Karena itu diperlukan upaya bersama atau kolektif  dan sinergi antara anggota DPD RI dan DPR RI dari Bali untuk memperjuangkan hal itu. “Pariwisata Bali adalah sumber daya strategis yang harus diperjuangkan. Itu yang menentukan posisi saya yang membedakan dengan DPD yang lainnya. Tapi prinsipnya kita perjuangkan secara bersama,” tegasnya.

Ditanya soal banyaknya kandidat yang maju ke DPD, Rai Mantra mengatakan semuanya memiliki peluang, tentu tergantung pada pemilih. Dan dirinya pun optimis bisa merebut simpati rakyat Bali dan mendukung perjuangannya untuk Bali di DPD RI. (wid)