Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka Festival dan Lomba Qosidah Rebana, Sholawat, Menghias Telur dan Mewarnai di Halaman Kantor RRI Denpasar pada Minggu (28/1).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah, Pimpinan Cabang (PC)Muslimat Nadhathul Ulama Kota Denpasar pada Minggu (28/1) menggelar Festival Qosidah Rebana, Sholawat serta Menghias Telur dan Mewarnai di Halaman Kantor RRI Denpasar.  Acara yang mengambil tema “Akhlak Rasullulah SAW Sebagai Spirit Mewujudkan Revolusi Mental” ini dibuka secara langsung oleh Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra secara simbolis dengan pemukulan alat musik rebana. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Camat Denpasar Timur, Dewa Made Puspawan, Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodera serta sejumlah undangan lainnya.

Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan tema acara Festival Qosidah Rebana dan Sholawat yang mengangkat tentang revolusi mental ini sangat relevan untuk mempererat persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat. Sehingga, kedepanya kerukunan antar umat beragama di Bali khususnya Kota Denpasar dapat tetap terjaga. “Revolusi mental merupakan sesuatu hal yang mutlak harus dimiliki masyarakat dan spiritnya harus disadari bersama sebagai wadah introspeksi diri, sehingga kerukunan antar umat beragama tetap terjaga,” ujar Rai Mantra.

Lebih lanjut Walikota Rai Mantra mengatakan revolusi mental merupakan adanya suatu perubahan di segala aspek yang keluar dari kebiasaan lama. “Yang harus digarisbawahi disini bahwa revolusi mental harus juga dilandasi dengan ajaran agama yang kuat sehingga dapat menuntun kita kearah yang lebih baik,” tutup Rai Mantra.

Sementara Ketua PC Muslimat Nadhatul Ulama Kota Denpasar, Hj. Siti Khotijah saat ditemui disela acaramengatakan pelaksanaan Festival Qosidah Rebana, Sholawat serta Menghias Telur dan Mewarnai ini memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa silaturahmi dan persaudaraan antara keluarga besar Muslimat Nadhatul Ulama Kota Denpasar. “Acara yang ditahun ini mengambil tema tentang revolusi mental ini juga sebagai wadah untuk memupuk rasa kebangsaan dan toleransi berlandaskan semangat revolusi mental sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya,” ujarnya. ESA-MB