Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Bidang Riset dan Teknologi DPP Partai Demokrat, Putu Suasta menyikapi polemik model pencapresan yang akan dilakukan partainya, terutama soal konvensi. Menurut Suasta, proses pencalonan presiden oleh partai asuhan SBY itu sudah memiliki tahapan yang jelas. Yang perlu dilakukan saat ini adalah giat melakukan konsolidasi partai.

“Demokrat jangan urus konversi dulu. Yang harus dilakukan sekarang adalah konsolidasi. Demokrat sekarang sedang babak belur. Mari kita giatkan konsolidasi. Anas dan Ibas baru dari Papua. Saya juga baru dari Bengkulu. Konsolidasi saja dulu dimatangkan,” ujar Suasta saat berbincang dengan Metrobali.com di Denpasar, Kamis 10 Mei 2012.

Soal pencapresan, Suasta menyebut akan dibicarakan secara intensif pada 2013 depan. Kendati begitu, kata dia, berdasarkan AD/ART partai, sudah ada mekanisme tersendiri untuk mengusung capres.

“Dan, hal itu akan ditentukan oleh dewan pembina. Itu sudah ada protapnya. Misalnya soal koalisi partai, pemilihan calon anggota legislatif, gubernur dan wakilnya termasuk presiden, itu menjadi kewenangan dewan pembina. Jadi tak perlu diperbedatkan,” pinta dia.

Soal apakah nantinya dewan pembina akan memutuskan menggunakan konversi atau metode lainnya, Suasta menyerahkan sepenuhnya kepada dewan pembina yang diketuai SBY itu. “Itu kan sudah merupakan keputusan yang disepakati jika ketua dewan pembina itu yang menentukan dengan memerhatikan masukan dari daerah.tinggal itu saja yang dijalankan. Jangan diperdebatkan. Mari konsolidasi saja,” ajak mantan aktivis di Bali itu.

Wacana konvensi terbuka calon presiden dari Demokrat ini pertama kali dilemparkan oleh Achmad Mubarok. Wakil Sekjen Demokrat, Saan Mustofa juga membenarkan wacana Mubarok itu.
Bahkan, Wakil Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Sutan Bhatoegana, menegaskan penyelenggaraan konvensi itu. “Kami akan konvensi untuk menjaring calon yang akan Demokrat usung,” ujar Wakil Ketua Fraksi Demokrat, Sutan Bhatoegana di Medan, Selasa 8 Mei 2012.
“Kami akan lakukan konvensi ini dengan jajak pendapat terbuka. Antar-calon, transparansi ini kami buat agar masyarakat mengetahuinya,.” Ujarnya. BOB-MB