Badung, (Metrobali.com)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Putu Parwata mengingatkan Majelis Desa Adat agar fungsi Desa Adat terus dioptimalkan. Terlebih dalam situasi saat ini yang terus mengalami percepatan pertumbuhan, salah satunya dari sisi kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman).

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Putu Parwata saat menerima audiensi dari Majelis Desa Adat Kabupaten Badung di Sekretariat DPRD Badung, Senin (20/5/2024). Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa pihaknya sangat senang bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh adat yang menyampaikan aspirasi tentang kondisi di wilayah masing-masing.

“Hari ini kami menerima toko-tokoh adat di Badung khususnya dari MDA Kabupaten Badung, mereka melakukan percakapan diskusi dengan saya sebagai Ketua DPRD Badung dan ada beberapa hal masukan-masukan dan inspirasi yang disampaikan melalui kami,” ujar Putu Parwata.

Putu Parwata yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung ini juga menyampaikan banyak hal yang terjadi di desa adat harus disikapi dengan logis dan rasional sesuai perkembangan di masing-masing wilayah.

“Tapi overall, secara general saya mengingatkan dan menyampaikan agar fungsi desa adat itu betul-betul dioptimalkan dalam situasi sekarang yang sedang berkembang di setiap desa. Jadi adanya percepatan pertumbuhan daripada tamu-tamu, terutama tamu asing di masing-masing wilayah. Jadi ini agar dijaga di seluruh Kabupaten Badung agar peranan dari desa adat ini bisa maksimal,” ujarnya.

 

Dari hasil diskusi dengan MDA, Parwata mengatakan bahwa ada beberapa hal yang diusulkan kepada DPRD untuk ditindaklanjuti. “Pertama adalah bagaimana tempat berkumpul masyarakat itu ada dalam bentuk wantilan di MDA Kabupaten Badung, sehingga mereka mengusulkan agar dapat ditindaklanjuti untuk pembuatan wantilan, kami dorong mempercepat proposalnya untuk kami kawal,” terangnya.

 

MDA membutuhkan fasilitas-fasilitas lainnya termasuk kebutuhan Majelis Alit di Kecamatan dan sampai di Desa. Menurutnya fasilitas yang dibutuhkan yakni untuk operasional memberikan pelayanan kepada Masyarakat, baik yang akan dilakukan MDA Kabupaten maupun di Majelis Alit di Kecamatan dan di Desa. “Kami dorong supaya pemerintah Kabupaten Badung juga memberikan perhatian untuk memfasilitasi kendaraan dan bensin-bersinnya,” ujar Pria yang akrab disapa Parwata.

MDA juga mengusulkan adanya peningkatan insentif seperti yang diberikan kepada pekaseh dan pangliman, mengingat MDA juga memiliki Staf Majelis Alit yang strukturnya hingga di tingkat desa. “Diharapkan agar pemerintah dapat memberikan pertimbangan dalam bentuk kebersamaan, memberikan insentif juga kepada staf MDA atau pengurus MDA pengurus Majelis Alit dan di desa ini harapan mereka,” imbuhnya.

Putu Parwata juga menangkap keinginan yang menjadi aspirasi dari MDA untuk mendapatkan dukungan terhadap pengembangan adat. Mereka ingin melakukan studi komparasi ke Suku Badui, Dayak atau suku lainnya untuk menambah wawasan mereka.

“Pada prinsipnya kami di DPR ini sangat senang bisa menerima inspirasi dari tokoh-tokoh adat yang ada di Kabupaten Badung. Kami mendorong agar apa yang menjadi kebutuhan adat baik itu di tingkat Majelis Madya, Alit dan Desa adat kami dukung penuh karena ini adalah kebersamaan. Kami di pemerintahan Kota Badung dan kami akan fasilitasi apa yang mereka harapkan,” tutupnya. (RED-MB)