Foto: Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Putu Agus Suradnyana yang juga mantan Bupati Buleleng dua periode.

Buleleng (Metrobali.com)-

Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Putu Agus Suradnyana yang juga mantan Bupati Buleleng dua periode, merasa dirugikan oleh pemberitaan media yang menyebut adanya oknum pejabat dalam kasus mafia tanah di Desa Pemuteran. Pasalnya, kasus tersebut mencuat pada masa jabatannya sebagai Bupati Buleleng periode 2017-2022.

Dalam keterangannya, Agus menyatakan terkejut dengan isu yang menyebutkan keterlibatan pejabat. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam kasus tersebut.

“Ketika kasusnya mencuat, saya benar-benar terkejut. Disebutkan ada oknum pejabat, saya sampai ingat-ingat lagi. Saya tidak tahu urusan ini. Siapa yang dapat tanahnya? Siapa yang bermain? Saat itu, saya pernah memanggil kepala desanya. Dia bilang prosedurnya sudah benar, ya sudah, tanggung jawab itu kan ada di sana,” ujar Agus.

Agus juga mengungkapkan, semasa menjabat, ia komitmen untuk tidak bermain-main dengan tanah negara, apalagi terkait kasus kavling tanah yang pernah menjadi isu di periode sebelumnya. Namun, ia tidak menampik kemungkinan adanya pihak yang bermain di luar pengawasannya.

“Ada makelar yang pernah menawarkan tanah di Pemuteran ke saya. Tapi saat saya periksa, sertifikatnya tahun 2021. Saya langsung menduga ini ada kaitannya dengan isu tanah di Pemuteran. Kalau ada yang merasa dirugikan, aparat penegak hukum harus transparan mengusutnya. Jangan sampai merugikan saya, apalagi saya sedang menjadi calon di Pilgub,” tegasnya.

Ia juga meminta agar media lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Pemberitaan yang menyebut adanya pejabat terlibat tanpa menyebut nama jelas, menurutnya, merugikan pihak-pihak yang tidak bersalah.

“Saya minta media jangan sembarangan. Jangan sampai nama saya tercemar karena tuduhan yang tidak jelas. Kalau ada oknum yang bermain, tangkap saja. Saya tidak ada beban karena saya tidak pernah terlibat,” katanya dengan tegas.

Agus juga menambahkan bahwa saat kasus ini mencuat, ia tengah sibuk menangani urusan pandemi COVID-19 sehingga tidak sempat memikirkan isu tersebut. “Waktu itu, saya sedang fokus dengan penanganan COVID-19. Mana sempat saya urus hal-hal seperti ini. Saya tegaskan, saya tidak tahu-menahu soal ini, apalagi terlibat,” pungkasnya.

Agus berharap, klarifikasi segera dilakukan untuk membersihkan namanya dari isu tersebut, terutama menjelang hari pemilihan yang tinggal dua hari lagi. Menurutnya, isu seperti ini bisa digunakan untuk menjatuhkan citranya sebagai calon pemimpin.

Kasus mafia tanah Desa Pemuteran menjadi sorotan publik, dan Putu Agus Suradnyana menegaskan siap bekerja sama dengan aparat untuk mengungkap kebenaran. Ia menyerukan agar masyarakat tidak termakan isu-isu tak berdasar yang dapat memecah belah kepercayaan publik. (dan)