Singaraja (Metrobali.com)-

Bupati Buleleng Putu Agus suradnyana saat meberikan sambutan di
hadapan masyarakat desa Les Kecamatan Tejakula Buleleng, di samping
mengajak masyarakat untuk saling berbagi dan saling memberikan
masukan, juga meminta kepada masyarakat untuk tidak resah dengan isu
yang berkembang terkait pemilihan gubernur Bali 2013 nanti.

Hal itu dikatakan “Lomba desa terpadu tingkat kabupaten di jadikan ajang syering antara
pemerintah dan masyarakat terkait kemajuan Buleleng kedepan.” Ujar
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat mengadakan penilai Lomba
Desa Terpadu Buleleng tahun 2013 pagi tadi Selasa (9/4) di Desa Les
Tejakula Buleleng Bali.

Dirinya sebagai kepala pemerintahan Buleleng, akan tetap bersikap netral dan
meletakkan jabatan politik nya demi kemajuan Buleleng. Saat ini yang
menjadi tujuan kepemimpinan dirinya adalah kesejahteraan masyarakat
Buleleng dari segi sosial dan kesejahteraan masyarakat. “Saya ingin
mewujudkan komitmen yang bersifat substantif di sektor kesehatan,
pendidikan, dan infrastruktur di Buleleng. Maka dari itu, berbagai
urusan politik maupun atributnya sudah tentu saya letakkan terutama
dalam menjalankan tugas sebagai Bupati Buleleng dan jelas akan
mengutamakan daerah yang saya pimpin” tegasnya.
Menyinggung soal rumor yang berkembang, kalau Putu Agus Suradnyana
alergi dengan kritikan alias sitangan besi, dengan lantang mantan
anggota DPRD Bali tersebut menampik nya.
Menurutnya, kritikan dan saran yang bersifat membangun merupakan wujud
dalam merefleksikan diri guna menuju perubahan yang lebih baik. Dia
mengakui bahwa dirinya justru sangat menyukai berbagai kritik dan dan
saran yang sifat nya membangun. “Silahkan kritik saja saya, karena
saya suka dikritik maka saya tidak akan marah apabila kritikan
tersebut berorientasi untuk kebaikan kita bersama dan tentunya
memiliki imbas terhadap pemerataan pembangunan, pendidikan, kesehatan,
pelayanan masyarakat, maupun kesejahteraan masyarakat Buleleng itu
sendiri,”  tambah nya.

Putu Agus Suradnyana mengakui bahwa persoalan yang sangat kompleks di
Buleleng tidak akan pernah bisa diselesaikan sendiri tanpa adanya
komunikasi dan kerjasama dari seluruh komponen yang ada di dalamnya.
Jadi, sangat riskan dan merupakan langkah mundur jika seorang pemimpin
tidak bisa di kritik. “Buleleng bisa maju, jika seluruh lapisan
masyarakat bekerja sama membangun Buleleng. Bukan saling menjatuhkan,”
pungkas nya.

Di sisi lain Perbekel Desa Les, I Nengah Alus meminta agar komunikasi
yang sudah baik antara masyarakat dengan pemerintah ditingkatkan. Hal
itu di maksudkan agar kesenjangan tidak terjadi. Hubungan baik antara
masyarakat dengan pemerintah jangan sampai terusik oleh hal atau isu
yang sangat tidak masuk akal. Sebab yang rugi adalah masyarakat.

EMHA-MB