Buleleng, (Metrobali.com)

Program sanitasi bertajuk Pembangunan Tanki Septic Skala Individu Perdesaan, yang menyasar masyarakat kurang mampu di 5 desa yang ada di Kabupaten Buleleng. Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng di Tahun 2022 ini, menganggarkan sebesar Rp 2,2 miliar untuk pembangunan 270 toilet.

Ke 5 desa yang digelontorkan dalam program ini, diantaaranya Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, dan Desa Tejakula serta Desa Tembok, Kecamatan Tejakula.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas PUTR Buleleng, Putu Adiptha Ekaputra mengatakan program ini memakai anggaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dikerjakan secara swadaya oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

“Saat ini, programnya sedang dibahas dan dalam proses penyusunan Perda.” ujarnya, Kamis (19/5/2022) siang.

Iapun menerangkan bahwa pelaksanaan pengerjaan melalui sistem swakelola oleh KSM yang dibentuk Perbekel didesa ya g bersangkutan. Dimana toilet ini menyasar masyarakat kurang mampu.

“Besaran nilai dan jumlah toilet per desa bervariasi, tentunya sesuai usulan. Contoh, Desa Pemuteran mendapat jatah toilet sebanyak 55 unit,” jelas Adiptha.

Pelaksanaan program sanitasi ini, menurutnya sudah dimulai pada bulan Maret 2022 lalu. Pembangunan dimulai dari pembuatan bilik, pemasangan kloset atau WC dan penempatan septik tank.

“Kita mentargetkan, program ini tuntas di akhir Tahun 2022. Dimana program ini dapat mengedukasi masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat. Pengerjaan swakelola memberikan manfaat kepada pihak KSM dan penerima program dalam mengelola proyek,” ujar Adiptha.

Secara terpisah, menurut Sekretaris Desa Pemuteran, Gede Suartika, anggaran yang diterima dalam program pembangunan toilet sebesar Rp 467 juta dengan target pembangunan 55 unit toilet. Setelah melakukan efisiensi, KSM akhirnya mampu menambah pembangunan 10 unit toilet.

“Semula target pembangunan 55 unit, namun kita bisa realisasikan menjadi 65 unit toilet. Terkait ukuran biliknya, 1 kali 1,5 meter dengan waktu pengerjaan 10 hari dimulai akhir Maret dan rampung pada awal April 2022 lalu,” ungkapnya.

Iapun berharap, program ini dilakukan berkelanjutan. Mmengingat masih ada warga, khususnya di Desa Pemuteran belum memiliki toilet.

“Kita awalnya mengusulkan 300 unit (KK). Namun kita harapkan, bagi warga yang belum tersentuh program ini, nanti bisa menunggu dan menikmatinya tahun depan,” tutup Suartika. GS