Denpasar (Metrobali.com)-
Kandidat nomor urut 1 yang diusung PDIP, Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) mencoblos di TPS 8 di Banjar Belaluan, Sadmerta, Jalan Rambutan, Kelurahan Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara. Didampingi istri dan anaknya, Bintang Puspayoga dan Anak Agung Abiyoga, Puspayoga berjalan kaki dari Puri Satria ke TPS. Seperti biasa, ia selalu menebar senyum kepada masyarakat.

Puspayoga tiba sekitar pukul 08.30 WITA. Ia langsung disambut panitia dan sejumlah tokoh masyarakat. Awak media juga saling berebutan untuk dapat mengabadikan momen istimewa itu. Sambil menebar senyum, Puspayoga mencoblos. Lalu diikuti Bintang Puspayoga dan Abiyoga. Pada kesempatan itu Puspayoga juga dihadiahi buku novel berjudul “Anand Math, Kebahagian Sejati di Pangkuan Ibu Pertiwi” oleh Ketua Yayasan Pusat Studi Veda dan Dharma Ida Bagus Nugraha.

Usai mencoblos, kepada awak media Puspayoga mengatakan ia berharap proses pemungutan Pilgub Bali ini bisa berjalan aman, damai, dan lancar hingga proses akhir. “Kita sudah melihat kedamaian itu terwujud dan pasca-ini kita lihat semoga kedamaian itu tetap bisa kita pertontonkan kepada masyarakat,” kata Puspayoga, Rabu 15 Mei 2013.

Puspayoga mengatakan, sejauh ini proses Pilgub Bali sejauh ini sudah sesuai prosedur. Pihak penyelenggara yakni KPU Bali dan Panwaslu sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. “Ada masalah-masalah kecil itu soal biasa dan sudah dapat diselesaikan,” katanya.

Ia berharap apapun hasilnya nanti, menang ataupun kalah, tidak ada sengketa pemilu. “Setelah ini saya berharap tidak ada sengketa pemilu lagi. Jadi, kalah atau menang mari kita miliki bersama. Karena apapun itu, kemenangan itu bukan kemenangan untuk mendapat kekuasaan karena gubernur tidak punya kekuasaan. Kemenangan yang didapat nanti adalah tanggung jawab kepada masyarakat Bali untuk menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Secara pribadi, Puspayoga berharap tak ada sengketa pemilu yang akan dilayangkan pihaknya. Kendati begitu, ia menyerahkan hal itu kepada tim kuasa hukumnya nanti. “Tetapi secara pribadi saya berharap, nanti tidak ada sengketa pemilu. Itulah wujud dan mata rantai sebuah kedamaian dan masyarakat Bali adalah masyarakat yang cinta damai,” imbuh Puspayoga.

Sejauh ini Puspayoga optimistis ke luar sebagai pemenang. “Kita tidak boleh mendahului kehendak Tuhan. Kami siap menang dan siap kalah,” tandasnya. BOB-MB