Foto: Penua Warga Sekar Anom Dalem Bajangan Made Mudarta dan para penglingsir melakukan persembahyangan bersama dalam prosesi Puncak Karya Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih, Numbung Pedagingan, Taur Balik Sumpah Lan Mapedudusan Agung di Pura Dalem Bajangan Semarapura, Klungkung yang berlangsung pada Anggara Kliwon Wuku Dukut, Selasa 11 Oktober 2022.

Klungkung (Metrobali.com)-

Ribuan Warga Sekar Anom Dalem Bajangan se-Bali tampak tumpah ruah, penuh raya syukur dan kompak dalam kebersamaan mengikuti prosesi Puncak Karya Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih, Numbung Pedagingan, Taur Balik Sumpah Lan Mapedudusan Agung di Pura Dalem Bajangan Semarapura, Klungkung yang berlangsung pada Anggara Kliwon Wuku Dukut, Selasa 11 Oktober 2022.

Puncak Karya ini meliputi prosesi Pengebek, Ngenteg Linggih, Pengodal, Pengingkup, Pawintenan, Mapeselang dan Pedanaan. Puncak Karya dipuput sejumlah Sulinggih diantaranya Ida Pedanda Istri Nabe dari Geriya Pidada Banjar Pande, Ida Pedanda Gde Tembau dari Geriya Aan Banjarangkan, Ida Dalem Dharma Sogatha dari Puri Agung Klungkung, Ida Pedanda Gde Wayahan Keniten dari Geriya Tengah Banjar Sengguan, Ida Pedanda Gde Dharma dari Geriya Wana Sari Sidemen, dan Ida Resi Agung Sidhi Citha Sidemen dari Geriya Sidemen. Puncak Karya juga semakin sakral diisi dengan Pesantian, Topeng Sida Karya, Wayang Lemah, Gong Gede, Tari Rejang hingga Tari Baris Gede.

I Komang Suyadnya selaku Manggala Prawartaka Karya atau Ketua Panitia Karya mengungkapkan tujuan dari pelaksanaan upacara tersebut agar krama Bali khususnya juga Warga Sekar Anom Dalem Bajangan dianugerahkan kebahagiaan, ketentraman, dan kedamaian. “Selain itu tujuan dari karya kali ini adalah agar hubungan diantara Warga Sekar Anom Dalem Bajangan tetap erat dan selalu ingat dengan sesuunan,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh I Ketut Sukertha selaku Penglingsir Warga Sekar Anom Dalem Bajangan. Ia sangat mengapresiasi kinerja tanpa lelah seluruh panitia sehingga rangkaian karya yang berlangsung selama 46 hari berlangsung lancar.

Ia juga merasa bersyukur karena cuaca yang selalu mendukung saat pelaksanaan rangkaian upacara karya tersebut. “Kami berharap agar pelaksanaan Yadnya tersebut bisa selalu dikenang sehingga bisa diwariskan ke anak cucu,” ujarnya.

Sementara itu, Made Dapir selaku Penglingsir Warga Sekar Anom Dalem Bajangan menambahkan, karya di Pura Dalem Bajangan ini menguatkan taksu Bali dan bukti taksu Bali yang auranya sampai ke mancanegara sehingga Bali menjadi tujuan wisata dunia favorit. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga Taksu Bali tersebut.

Made Mudarta selaku Penua Warga Sekar Anom Dalem Bajangan mengatakan, Karya Puncak hari ini adalah wujud bhakti Warga Sekar Anom Dalem Bajangan sejebag Bali terhadap Bhatara Kawitan, Ida Shang Hyang Widhi Wasa, yang telah memberikan kesejahteraan, dan kerahayuan kepada Jagat Bali, khususnya Warga Sekar Anom Dalem Bajangan sejebag Bali.

“Tujuan utama karya ini adalah menjaga Taksu Bali, Bali Shanti, Jagadhita berlandaskan Tri Hita Karana yakni bagaimana Warga Sekar Anom Dalem Bajangan menjaga hubungan harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan sesama manusia serta dengan alam lingkungan. Itu merupakan tujuan utama karya Agung yang persis dilaksanakan 27 tahun yang lalu,” papar Mudarta yang dikenal sebagai tokoh Bali dan seorang pengusaha sukses berjiwa sosial tinggi ini.

Upacara kali ini juga merupakan wujud kekompakan untuk menjaga Bali. Harapannya agar Bali semakin maju, sejahtera dan warganya dilimpahkan kesehatan. “Warga Sekar Anom Dalem Bajangan berkomitmen untuk berada di garda terdepan terus menjaga warisan leluhur budaya Bali, agar Bali kembali metaksu,” tegas Mudarta.

Made Mudarta yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Bali ini berharap agar pandemi Covid 19 segera berlalu. Karya agung ini sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi. Selama itu juga Warga Sekar Anom Dalem Bajangan selalu taat mengikuti arahan pemerintah.

Para generasi muda Warga Sekar Anom Dalem Bajangan juga diharapkan terus meningkatkan kekompakan dan aktif ikut melestarikan warisan leluhur seni adat dan budaya Bali.

Diakhir Puncak Karya di Pura Dalem Bajangan Semarapura diisi prosesi upacara Medanan- danan dimana selain sakral juga diisi hadiah baik berupa uang maupun hadiah berupa barang kebutuhan rumah tangga yang diperebutkan dengan penuh tawa suka cita dan ceria oleh seluruh Warga Sekar Anom Dalem Bajangan yang hadir.

Prosesi Medanan- danan disimbolkan ibarat Ida Betara memberi paica atau rejeki bagi Warga Sekar Anom Dalem Bajangan. Generasi muda sebagai penerus Warga Sekar Anom Dalem Bajangan diharapkan terus meningkatkan kekompakan dan aktif ikut melestarikan warisan leluhur seni adat dan budaya Bali. (dan)