Denpasar (Metrobali.com)-

Suasana hening dan damai mewarnai persembahyangan di Pura Padmasana, Rumah Jabatan Gubernur Bali di Jaya Sabha, Jumat (14/9) sekira pukul 17.20 wita. Puluhan sulinggih  melakukan pemujaan dan doa-doa untuk keselamatan dan kesehatan Bali dan isinya.  Suara genta dari para sulinggih seakan memberi vibrasi yang menyejukan bagi umat yang hadir dalam persembahyangan itu, Suasanya begitu hening.
Sebelum dilakukan upacara Mejaya-Jaya, persembahyangan diawali dengan upacara Agni Hotra di Pura Padmasana Jaya Sabha. Nampak hadir dalam acara tersebut dari tokoh masyarakat, unsur PHDI Bali, PHDI Pusat, Dewan Persatuan Pasraman Bali, dan MUDP Bali. Selain itu, ratusan umat HIndu yang datang dari seluruh Bali ikut mendoakan kesehatan dan keselamat Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Persembahyangan yang dihadiri oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana, Bendesa Agung MUDP Bali Jro Gede Putu Suena, Rektor Universitas Udayana Prof. Made Bhakta dan Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Made Titib serta puluhan pinandita dan sulinggih tersebut dipimpin oleh Dharma Adyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa.

Ida Pedanda Sebali Tianyar mengatakan persembahyangan bersama ini dilakukan untuk memohon agar Gubernur Made Mangku Pastika selalu sehat sehingga dapat menjalankan semua tugas dengan sebaik-baiknya. “Angayubagia pisan Bapak rakyat kita telah mampu melewati masa krisis sehubungan dengan kesehatannya. Sehingga kita harap dapat kembali menyelesaikan tugas-tugas beliau,” ujar Ida Pedanda.

Dengan suasana haru Gubernur Made Mangku Pastika menyampaikan terima kasih dari hati yang paling dalam atas ketulusan dari semua pihak yang telah mendoakan kesehatan dan keselamatannya. “Sehingga dapat melanjutkan swadarma saya nindihin gumi Bali,” ujarnya. Ia berharap Ida Sang Hyang Widhi Wasa berkenan memberikan waranugrahanya kepada seluruh masyarakat Bali. “Mudah-mudahan kita semua dalam keadaan sehat, bukan hanya saya, karena tanpa masyarakat yang sehat kita tidak bisa berbuat apa-apa,” imbuhnya.

Menurut Ida Acarya Yogananda, doa ini kedamaian dan keselamatan Bali ini bertujuan untuk semua mahluk yang hidup di bumi ini. Doa ini, katanya mengandung makna yang sangat penting bagi perjalanan Bali ke depan. Karena yang ikut dan turut mendoakan ini adalah orang orang yang disucikan.
Sementara itu, Ketua Dharma Adiyaksa  PHDI Pusat Ida Pedanda Sebali Tianyar dalam wecananya mengatakan, ”Jujur saya katakan bahwa dari hati nurani saya berdoa agar Gubernur Bali tetap sehat. Tetap melakukan tugas-tugas sehari-hari yang diamanatkan oleh rakyat Bali.  “Beliau adalah pemimpin Bali. Karena itu, sangat wajar rakyat Bali ikut mendoakan agar beliau bisa menuntaskan tugas-tugas yang masih ada,” katanya.
Dikatakan, masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan oleh Gubernur Bali. Salah satunya, Program Bali Mandara yang kini sangat dirasakan oleh sebagian besar rakyat Bali. Karena itu, doa-doa ini sangat bermakna agar beliau panjang umur dan sehat dalam menjalankan tugas tugasnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku terharu dengan doa-doa yang dipanjatkan oleh para Sulinggih. ”Saya mengahturkan banyak terima kasih. Saya merasa bahagia atas doa-doa yang dipanjatkan oleh sulinggih untuk keajegan dan keselamatan Bali.
”Dari lubuk hati yang paling dalam, saya berterima kasih kepada rakyat Bali yang telah mendoakan saya agar tetap sehat. Bukan titiyang saja yang memerlukan sehat, tetapi seluruh rakyat Bali harus sehat pula. Sebab, tanpa rakyat maka pembangunan ini tidak akan berjalan,” katanya. SUT-MB