Jpeg

Puluhan Anak Putus Sekolah Diberi Pembinaan oleh Dinsosnaker Klungkung

Klungkung ( Metrobali.com )-

Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Pendidikan nasional merupakan bagian dari pembangunan nasional, melalui Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 dikatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Sementara itu di Kabupaten Klungkung Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan (Dinsosnaker) Kabupaten Klungkung memberikan pembinaan kepada 50 anak putus sekolah di wilayah setempat. Upaya tersebut dilakukan guna mendukung Program Keluarga Harapan (PKH).

Pembinaan tersebut digelar di dua tempat yaitu  Koramil 1610-01/Klungkung dan Gedung KNPI, selama dua minggu lebih terhitung mulai hari Rabu (10/8) hingga Kamis, (25/8) mendatang. Dalam pembinaan tersebut, anak-anak akan diberi motivasi dan bimbingan secara penuh guna dapat mengubah pola pikir mereka agar lebih peduli dengan pendidikan.

Kepada Metrobali.com, I Komang Candra Wiguna, pendamping anak putus yang ditugaskan Dinas Sosial Klungkung, ditemui di Koramil 1610-01/Klungkung mengatakan, kegiatan pembinaan ini dilakukan untuk mengurangi jumlah pekerja anak dari rumah tangga sangat miskin yang ada di Klungkung, terutama yang putus sekolah. Tujuannya, agar anak-anak tersebut bisa kembali bersekolah, Jumat (12/8).

Sebagian besar peserta pendampingan belajar, merupakan anak putus sekolah sejak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). “ Dengan kembali bersekolah, anak-anak akan mendapat pengetahuan dan pendidikan yang lebih baik. Sehingga ke depan, mereka bisa mendukung terwujudnya keluarga harapan di lingkungan mereka,” katanya.

Peserta program ini rata – rata adalah pekerja anak putus sekolah yang memilih menjadi pekerja anak. Pendamping belajajar memberi semangat agar mereka tetap belajar meski bukan di sekolah formal seperti yang pernah mereka lalui.”Mereka rata-rata setelah putus sekolah bekerja membantu orang tuanya, dengan diberi ketrampilan dan pendampingan semangat untuk belajar masih tinggi,”pungkasnya

Koramil 1610-01 Kapten I Gede Suastika, ditemui disela-sela memantau proses belajar di perpustakaan markasnya mengatakan, sangat mengapresiasi program belajar tersebut. “Semoga setelah anak-anak tersebut mengikuti kegiatan penyuluhan ini, mereka semua mau kembali melanjutkan pendidikan mereka di sekolah,” harapnya.

Sementara itu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengakui pihaknya kekurangan tempat untuk menggelar program belajar dan mengajar khusus untuk anak purus sekolah, termasuk kantor Dinas Sosial yang sempit dan kurang representatif untuk kegiatan sosial. “ Hal itu sudah kami bahas semua,” ungkapnya.
Suwirta mengaku, saat ini sedang memperhatikan kesejahteraan masyarakat, namun apakah mendahulukan rumahnya dulu atau yang lain. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Klungkung masih terbatas.” untuk itu kita harus menggenjot pendapatan PAD agar bisa bikin tempat mereka dan itupun harus bertahap dikerjakan,” jelas Suwirta. SUS-MB