Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari PSI  Emiliana Sri Wahjuni.

Denpasar (Metrobali.com)-

Akibat lonjakan kasus positif Covid-19 dan munculnya klaster sekolah, Pemerintah Kota Denpasar memutuskan untuk memberhentikan atau menstop Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Pembelajaran dari Tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK yang semula telah menerapkan 100 persen tatap muka dikembalikan dengan metode daring.

Pemberhentian PTM ini berlaku sejak hari Jumat tanggal 4 Februari 2022 dan diberlakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Langkah yang diambil pemerintah ini didukung penuh kalangan wakil rakyat. Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi pendidikan Emiliana Sri Wahjuni mengakui kesehatan dan keselamatan siswa atau anak didik dalam kondisi seperti ini patut diutamakan.

Walaupun diakui pula kondisinya dilematis sebab siswa dan orang tua siswa berharap PTM dapat berjalan lancar. Namun ancaman Covid-19 dan munculnya bahaya klaster sekolah tidak boleh diabaikan begitu saja.

“Kita pahami kondisi yang ada. Kita harus sama-sama perhatikan kesehatan siswa dan kita semua. Angka Covid-19 sudah tiga digit. Rem dulu, jangan sampai terlalu banyak korban Covid-19. Jadi sudah tetap PTM ini dihentikan sementara,” kata Emiliana Sri Wahjuni, di Denpasar, Jumat (4/2/2022).

Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini berharap siswa maupun orang tua juga bisa memahami kondisi ini. Diharapkan pula semangat belajar siswa tidak kendor walaupun pembelajaran dikembalikan ke metode daring (online).

“Kami harapkan pemberhentian PTM ini dan kembali ke daring tidak berpengaruh ke semangat belajar anak-anak. Jangan patah semangat, harus tetap semangat belajar,” harap wakil rakyat yang akrab disapa Sis Emil ini.

Di sisi lain Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar bisa memahami jika ada siswa dan orang tua yang sedih PTM distop dan kembali ke daring. Dirinya pun mengaku sedih dengan munculnya klaster sekolah.

“Saya sedih, prihatin, baru anak masuk sekolah ketemu teman, tapi sekarang harus daring lagi. Ini memang kondisi berat. Saya paham perasaan anak-anak sekolah. Semoga semua cepat teratasi dan kasus Covid-19 tidak bertambah banyak,” ujar ibu dari dua orang putri ini.

“Kalau ada pembagian vitamin mohon dibagi supaya anak-anak sehat dan juga kepada orang tua. Kita semua juga harus tetap menjaga prokes ketat. Mari saling jaga, jangan lengah,” harap Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 di Kota Denpasar mengalami lonjakan signifikan sejak sepekan terakhir. Secara berturut sejak 27 Januari hingga 2 Februari kasus positif Covid-19 telah mengalami peningkatan sebanyak 962 orang.

Dimana, dari jumlah tersebut 106 orang diantaranya berstatus siswa dan guru, sementara kasus aktif sampai saat mencapai 1024 kasus. Menyikapi situasi tersebut, Satgas Covid-19 Kota Denpasar menggelar rapat yang dipimpin Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar, Kamis (3/2/2022).

Dalam rapat yang juga dihadiri jajaran Satgas Covid-19 Kota Denpasar dan OPD terkait ini menyepakati beberapa langkah taktis penanganan lonjakan kasus Covid-19. Yakni Pembelajaran dari Tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK yang semula telah menerapkan 100 persen Tatap Muka dikembalikan dengan Metode Daring.

“Dengan adanya hal ini kami hentikan PTM hingga batas waktu yang belum ditentukan, untuk antisipasi perkembangan saat ini,” kata Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. (wid)