Foto: Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI asal Bali, Putu Supadma Rudana (kanan) saat bertemu Ketua Komisi X DPR RI membidangi pariwisata, Dede Yusuf.

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI asal Bali, Putu Supadma Rudana tidak main-main dengan komitmennya menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Bali.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Demokrat yang akrab disapa PSR ini terus bergerilya menggalan dukungan menyuarakan dan memperjuangkan pembukaan pariwisata Bali melalui penerbangan internasional yang langsung ke Bali.

Aspirasi itu tidak hanya disampaikan saat Pimpinan BKSAP DPR RI bertemu Menteri Koordinator Maritim dan Investasi “Menkomarves” Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (26/1) lalu, namun jauh sebelum itu politisi yang akrab disapa PSR ini sudah “gerilya” tanpa henti bertemu pejabat di parlemen maupun di lembaga terkait dengan “menggedor pintu” lembaga terkait untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Bali, agar pemerintah pusat membuka pintu pariwisata Bali, khususnya penerbangan internasional yang langsung ke Bali.

Mulai komunikasi dengan Charles Honoris, Wakil Ketua BKSAP yang duduk di Komisi IX DPR RI membidangi kesehatan. Dalam komunikasi itu, Supadma Rudana menegaskan Bali sudah sangat siap menyambut pembukaan pariwisata Bali, untuk penerbangan internasional langsung ke Bali. Karena dari sisi Prokes, (protokol kesehatan), di Bali vaksinasi sudah lebih dari 100 persen, hingga vaksinasi booster juga sudah berjalan. Sehingga Bali sudah siap menerima masuknya wisatawan asing ke Bali.

“Saya ikuti di media, Pak Carles Honoris pun sudah turun mengecek kesiapan prokes di Bandara Ngurah Rai Bali,” ujar Supadma Rudana.

Supadma Rudana juga mengatakan telah bertemu dengan jajaran Kementerian luar negeri yang dihadir Wamenlu dan para Dirjen beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu memastikan beberapa issue terkait pembukaan pariwisata Bali, khususnya penerbangan langsung ke Bali.

“Intinya para pemangku kepentingan ini sangat mendukung Bali, semua sepakat dan setuju bahkan mereka lebih Bali dari orang Bali dalam berpikir pemulihan ekonomi,” ujar Supadma Rudana.

Dalam pertemuan dengan jajaran Kementerian Luar Negeri itu, juga terkait pembicaraan beberapa point lainnya, termasuk pendampingan untuk kerja sama sister province, sister city dan sister regency agar langsung didampingi Kemenlu. “Kemudian promosi pariwisata, UMKM ditingkatkan dan pendampingan untuk para pekerja dan pelaku usaha orang Indonesia di luar negeri,” ujar Supadma Rudana.

Terakhir, Supadma Rudana bertemu Ketua Komisi X DPR RI membidangi pariwisata, Dede Yusuf. Supadma Rudana mengatakan membeber  kondisi pariwisata Bali akibat Pandemi Covid-19, yang berdampak pada perekonomian masyarakat Bali.

“Saya sampaikan kepada Ketua Komisi X, Pak Dede Yusuf, bahwa masyarakat Bali sudah ambruk ekonominya, kalau pariwisata Bali, khususnya penerbangan internasional tidak dibuka. Komponen pariwisata di Bali sudah kehabisan kesabaran, sehingga perlu ada solusi. Jangan sampai komponen pariwisata ini turun ke jalan,” jelas Supadma Rudana, Jumat (28/1/2021) siang.

Menurut Supadma Rudana, Dede Yusuf selaku pimpinan di Komisi X DPR RI telah menyampaikan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  atas aspirasi masyarakat Bali. “Intinya, pariwisata Bali sudah dengan kondisi kritis karena Pandemi Covid-19 ini. Aspirasi rakyat Bali yang saya komunikasi dengan Dede Yusuf saya yakin sudah disampaikan dengan Kemenparekraf. Saya harap juga bisa dikomunikasikan oleh Komisi X DPR RI dengan Menkomarves,” ujar Supadma Rudana.

Politisi muda Demokrat asal Peliatan, Ubud, Gianyar ini berharap seluruh stakeholder terkait bersama-sama bisa mencari solusi untuk Bali bisa bangkit dan pulih. Walaupun ada varian baru Omicron diharapkan tidak sampai berdampak lagi terhadap pariwisata Bali. (dan)