Foto: Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali Cokorda Dwi Satria Wibawa.

Denpasar (Metrobali.com)-

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali mendukung dan mengapresiasi berbagai langkah dan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster yang juga terus berupaya mendorong lahirnya wirausaha baru dan memberikan pendampingan berkelanjutan kepada pelaku UMKM dan startup.

Salah satunya yang terbaru Pemprov Bali melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Bali melaunching Lembaga Inkubator Bisnis Pemerintah Provinsi Bali bernama Bali Entrepreneur Collaborator (BEC) dan Sistem Inkubator Wirausaha Koperasi dan UMKM (SIWAK) di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) Provinsi Bali, Jalan Raya Sesetan Nomor 250, Denpasar Selatan.

“Kami dukung dan apresiasi Pemprov Bali punya lembaga inkubator bisnis. Tentu ini bisa sangat mendukung generasi muda yang ingin menjadi wirausaha muda dan mendirikan usaha startup,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali Cokorda Dwi Satria Wibawa, Minggu (11/12/2022).

Harapannya inkubator bisnis milik Pemprov Bali ini bisa lebih banyak mencetak wirausaha muda, pelaku UMKM dan startup yang tangguh serta mandiri. “Semakin banyak wirausaha perekonomian di Bali semakin hidup,” tegas politisi muda PSI yang akrab disapa Cok Dwi itu.

Untuk diketahui, inkubator bisnis Bali Entrepreneur Collaborator (BEC) merupakan wadah penampung dan kolaborator dari pelaku koperasi, UMKM, dan penunjang pertumbuhan ekonomi kreatif di Bali dalam memaksimalkan potensi kerja sama dari stakeholder, terutama dalam bidang koperasi dan UMKM.

Fungsi utama dari BEC adalah sebagai tempat bagi usaha rintisan mendapat pendampingan dan pengembangan usaha agar lebih optimal. Mengusung prinsip training, support, network, diharapkan BEC mampu menghasilkan usaha-usaha baru yang berkelanjutan.  Sementara SIWAK sendiri merupakan ekosistem aplikasi berupa database terintegrasi antara inkubator, wirausaha, koperasi, dan UMKM di seluruh Bali.

Peluncuran BEC dan SIWAK juga sejalan dengan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali yang telah diluncurkan Gubernur Bali Wayan Koster. Di mana koperasi, IKM, dan digitalisasi menjadi salah satu unsur yang akan menopang ekonomi Bali di masa depan.

Saat ditanya bagaimana harapannya agar inkubator bisnis ini bisa dikelola dengan baik, Cok Dwi berpendapat Pemprov Bali harus bersinergi bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk para pengusaha dan kalangan akademisi bagaimana mencari formula agar semakin banyak genarasi muda yang melirik membuat usaha, mendirikan startup.

“Bila perlu buatkan kurikulumnya bersama dengan akademisi dan para pengusaha bagaiman caranya agar anak-anak muda bisa menjadi pengusaha. Jadi Pemrpov yang membuat kebijakan dapat masukan dari para pengusaha dan akademisi,” ujar politisi muda PSI kelahiran Singaraja, 5 Agustus 1987 ini.

Anak muda Bali ke depan diharapkan tidak hanya bertumpu di sektor pariwisata. Anak muda jgua harus mulai melirik dunia usaha bukan hanya mencari kerja kantoran tapi juga bisa menciptakan lapangan kerja. Jadi generasi muda juga bisa berperan aktif menekan angka pengangguran. Anak muda diajak kreatif melihat peluang usaha yang ada dan melihat trend saat ini.

“Orang yang baru lulus bingung mau ngapain bisa bikin usaha, tidak hanya melulu melamar pekerjaan. Itu bisa berawal dari hobi, misalnya yang punya hobi fotografi bisa buat usaha jasa fotografi dan lainnya,” kata Cok Dwi yang juga pernah aktif di berbagai organisasi seperti BEM Universitas Udayana, GMNI, dan Pemahi Bali ini.

Di sisi lain PSI Bali juga mengapresiasi upaya transformasi ekonomi Bali yang dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali untuk menyeimbangkan struktur ekonomi Bali dengan basis ekonomi hijau, ekonomi ramah lingkungan dan ekonomi sirkular.

Ekonomi Kerthi Bali memiliki 6 sektor unggulan  sebagai Pilar Perekonomian Bali, yaitu Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan, Sektor Kelautan/Perikanan, Sektor Industri, Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi, Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital dan Sektor Pariwisata.

Ekonomi Kerthi Bali dengan 6 sektor unggulan ini akan mewujudkan perekonomian Bali yang harmonis terhadap  alam,  berbasis sumber daya lokal, menjaga kearifan lokal,  hijau/ramah  lingkungan, berkualitas, bernilai tambah, tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.

“Ekonomi Kerthi Bali kita support untuk menyeimbangkan struktur ekonomi Bali. Agar ada sektor lain yang dikembangkan sehingga Bali tidak hanya mengandalkan sektor pariwista,” pungkas Cok Dwi seraya menegaskan PSI Bali akan tetap memberikan masukan serta kritik yang objektif dan konstruktif demi kemajuan Bali. (wid)