PSI Bali Apresiasi Kerja Keras Gubernur Koster Sukseskan G20, Pariwisata Bali Harus Dimaksimalkan Sambut 2023
Foto: Ketua DPW PSI Provinsi Bali Bro Nengah Yasa Adi Susanto mengapresiasi kerja keras Gubernur Bali Wayan Koster dalam menyukseskan G20 di Bali.
Denpasar (Metrobali.com)-
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali Bro Nengah Yasa Adi Susanto mengapresiasi kesuksesan Presidensi G20 Indonesia dan puncak KTT G20 di Bali. Kesuksesan itu tentu berkat kerja keras pemerintahan Presiden Jokowi dan dukungan jajaran Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster untuk memastikan G20 berlangsung aman dan lancar serta sukses.
“Kami apresiasi suksesnya G20 di Bali yang tentu tidak terlepas dari kontribusi pejabat di Bali termasuk Bapak Gubernur. Sangat bagus persiapannya, sangat matang di bawah kendali pemerintah pusat, Bapak Presiden Jokowi dan kabinetnya. Bali sebagai tuan rumah tentu kita patut acungi jempol kinerja Pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini Pak Gubernur Koster yang sudah sangat bekerja keras menyukseskan G20,” kata politisi PSI yang akrab disapa Bro Adi ini, Rabu (23/11/2022).
Kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia juga telah ditandai dengan keberhasilan untuk mengadopsi dan mengesahkan Deklarasi Pimpinan G20 atau G20 Bali Leaders’ Declaration.
Selain mampu mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan di tengah berbagai krisis dan tantangan baru yang muncul, rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia juga mampu memberi dampak positif untuk perekonomian nasional dan daerah khsususnya Bali. Salah satunya ditunjukkan dengan laju ekonomi nasional pada dua kuartal terakhir yang tumbuh impresif dan peningkatan PDRB pada sejumlah kota tempat penyelenggaraan event G20 tersebut.
Sejak awal rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia pada Desember 2021, Pemerintah Pusat selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, pelaku usaha, masyarakat, dan seluruh stakeholder, baik dari sisi penyelenggaraan maupun substansi. Hal ini turut menjadi penyokong utama keberhasilan penyelenggaraan seluruh rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia hingga berjalan sukses dan lancar hingga sesi penutupan.
Presiden Jokowi juga telah menyerahkan secara simbolis palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sesi penutupan KTT G20 di Bali pada Rabu (16/11/2022) lalu. Penyerahan tongkat estafet Presidensi G20 tersebut juga sekaligus menandakan berakhirnya Presidensi G20 Indonesia untuk kemudian dilanjutkan di tahun depan oleh India.
Tentu banyak imbas positif yang didapatkan Bali dengan digelarnya event G20 di Bali dimana pariwisata bergeliat dan perekonomian tumbuh. “Kita mendapatkan multifilier efek. Salah satunya kain endek jadi trending topik, UMKM bergerak, para delegasi dan keluarga ikut jalan-jalan, transport berjalan, para guide dapat kesempatan. Intinya semuanya bergerak,” ujar Bro Adi.
Suksesnya G20 di Bali tentu membuat citra pariwisata Bali kembali terangkat dan bersinar terang. “Negara raksasa datang dan G20 di Bali gaungnya di seluruh dunia. Nama Bali kembali bersinar dan berkibar spektakuler. Ini membawa dampak positif bagi recovery parwisata ke depannya. Dampaknya bukan sekarang saja tetapi secara perlahan pariwisata Bali terus bergeliat,” kata politisi PSI yang juga seorang pengusaha penempatan tenaga kerja di kapal pesiar ini.
Bagaimana momentum positif dari G20 ini agar dampak positinya bisa tetap dirasakan pariwisata Bali di tahun 2023? Ditanya demikian, Bro Adi mengatakan sekarang tinggal memaksimalkan pariwisata Bali dari aspek SDM, fasilitas pariwisata yang ada dan lain sebagainya.
“Artinya kalau sudah booming kembali pariwisata Bali, walaupun kita sudah berpengalaman, fasilitas pariwisata harus tetap dimaksimalkan. Sehingga saat wisatawan datang, mereka tidak akan kecewa,” ujar pria asal Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem ini.
“Misalnya di Pantai Kuta kita siapkan antisipasi dengan tenaga kebersihan sehingga kebersihan pantai dari sampah bisa terjaga sehingga kesan Pantai Kuta yang kumuh bisa pelan-pelan bisa kita hilangkan,” ujarnya.
Fasilitas penunjang pariwista seperti toilet di tempat destinasi wisata juga harus diperhatikan. Harus dibuat yang bagus. “Contohnya seperti toilet di Pelabuhan sanur yang baru dibangun pemerintah itu bagus buat wisatawan nyaman. Hal seperti itu harus juga ada di destinasi wisata lainnya,” pungkas Bro Adi. (wid)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.