Foto: Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali, Nengah Yasa Adi Susanto (paling kiri), Ratu Isyana Bagoes Oka (tengah) dan Ni Luh Puspa (kanan).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dua putri berdarah Bali dipercaya masuk dalam kabinet pemerintahan Presiden Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumgin Raka. Mereka yakni Ratu Isyana Bagoes Oka dan Ni Luh Puspa. Kedua nama ini diumumkan oleh Prabowo sebagai wakil menteri dalam jajaran Kabinet Merah Putih pada Minggu malam 20 Oktober 2024.

Ni Luh Puspa ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) mendampingi Widiyanti Putri Wardhana, yang ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata. Sementara itu politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Isyana Bagoes Oka ditunjuk menjadi Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Anggota Dewan Pembina PSI ini bakal mendampingi Wihaji selaku Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Terkait masuknya dua putri berdarah Bali di kabinet Merah Putih di pemerintahan Presiden Prabowo, Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali, Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Bro Adi menyampaikan apresiasi atas pilihan orang nomor satu di negeri Bali.

Menurut Bro Adi, Prabowo mempertimbangkan untuk mengakomodasi provinsi-provinsi yang berperan penting dalam kemenangannya pada Pilpres lalu, termasuk Bali. Namun, pemilihan tokoh ini didasarkan pada kompetensi dan kredibilitas mereka, bukan tekanan politik.

“Ya kalau menurut saya Pak Prabowo tentu pasti mempertimbangkan untuk mengakomodir provinsi-provinsi utamanya yang ikut terlibat atau punya andil besar untuk memenangkan beliau. Pastinya Bali pasti akan dipertimbangkan. Dan pertimbangan beliau itu karena tidak ada tekanan dari siapapun, tentu akan memilih seseorang yang punya kompetensi dan kredibilitas,” kata Bro Adi saat dihubungi Minggu 20 Oktober 2024.

Dua tokoh yang dipilih, Isyana Bagoes Oka dan Ni Luh Puspa, dinilai memiliki profil yang kuat. Ni Luh Puspa, berasal dari Banjar Dinas Bululada, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng dan memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai jurnalis di  Kompas. Sementara itu, Isyana Bagoes Oka, yang berasal dari Puri Kawan, Karangasem, juga memiliki latar belakang jurnalis dan rekam jejak yang baik. Sekali lagi Bro Adi menegaskan pentingnya memilih tokoh Bali yang memiliki kontribusi nyata dan kredibilitas, bukan sekadar penunjukan atas dasar tekanan politik.

“Yang artinya kita harus berbangga. Jangan sampai nanti orang Bali yang ditunjuk hanya karena tekanan Ketua Umum Partai misalnya, tetapi tidak punya kontribusi untuk Bali kan begitu. Itu yang kita sangat sayangkan. Mendingan kita tidak punya menteri kalau misalnya harus dari Bali tetapi tidak punya kontribusi apa-apa dan profilnya juga lemah begitu,” ujar Bro Adi yang juga maju sebagai Calon Wakil Walikota Denpasar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendampingi Calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra yang biasa disebut Paslon ABDI.

Bro Adi menekankan bahwa Prabowo mengambil keputusan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun dan memastikan bahwa setiap calon yang dipilih memiliki kompetensi yang sesuai di bidangnya. Ia menyatakan kebanggaannya sebagai orang Bali ketika kedua perempuan muda, Isyana Bagoes Oka dan Ni Luh Puspa diberi kepercayaan untuk membantu kabinet Presiden Prabowo sebagai Wakil Menteri. Bro Adi optimistis bahwa keduanya adalah sosok yang mampu dan akan membuat Bali bangga.

Bro Adi kemudian menekankan bahwa Isyana Bagoes Oka dan Ni Luh Puspa  bukanlah sosok yang sembarangan atau sekadar titipan partai. Ia percaya bahwa tidak ada intervensi dalam penunjukan mereka, mengingat Prabowo adalah Ketua Umum Partai Gerindra dan pemenang Pilpres. Bro Adi meyakini bahwa Prabowo mengambil keputusan yang objektif dan tidak terpengaruh oleh pihak manapun, yang merupakan hal positif dalam proses pemilihan ini.

“Jadi kedua perempuan ini bukan sosok yang kaleng-kaleng atau bukan karena titipan partai. Saya rasa mereka tidak ada titipan-titipan, karena Pak Prabowo kan, mohon maaf, Ketua Umum Parpol, Gerindra, pemenang Pilpres, saya rasa beliau tidak akan bisa diintervensi oleh siapapun. Itu yang bagusnya,” pungkas politisi PSI asal Desa Bugbug, Karangasem tapi sudah puluhan tahun menetap di Denpasar dan sudah 25 tahun ber-KTP Denpasar. (wid)