Proyek ”Underpass” Ratusan Milyar Dikeluhkan Masyarakat
Denpasar (Metrobali.com)-
Pembangunan proyek “underpass” atau jalan bawah tanah di simpang Dewa Ruci, Kuta, Kabupaten Badung, dengan dana ratusan miliar rupiah kini mendekati rampung, namun dikeluhkan masyarakat.
Keluhan itu disampaikan seorang warga, Made Sukarna asal Denpasar yang bekerja di sebuah hotel di kawasan Nusa Dua. Setiap hari ia melintasi jalan yang baru rampung dibuat tersebut.
“Saat melintasi jalan tersebut dengan menggunakan mobil, saya merasakan jalan beton tersebut seperti bergelombang. Beda dengan jalan beton di “by pass” Prof Dr IB Mantra jalan bagus,” ucapnya, Selasa.
Ia menyayangkan proyek jalan bawah tanah tersebut yang menelan biaya Rp100 miliar lebih itu dibuat asal-asalan. Selain jalan yang bergelombang, tepian jalan itu juga bergelombang.
“Tepi jalan terowongan seperti ular, meliuk-liuk, bergelombang. Penataan tamannya juga jelek. Ini proyek ratusan miliar pengerjaannya kayak gini,” katanya.
Menurut dia, jika jalan dibuat dengan kualitas jelek dan sampai bergelombang begitu, pasti akan berpengaruh pada umur jalan dan tentu berpengaruh juga pada keselamatan pengguna jalan,” ujar pria asal Karangasem itu.
Hal senada juga disampaikan pengguna jalan lainnya, Made Wantara yang berprofesi sebagai sopir “freelance” ini juga merasakan hal yang serupa, dimana jalan bawah tanah tersebut terasa bergelombang saat dilewati.
“Saya senang ada ‘underpass’ sebagai solusi mengatasi kemacetan, tapi ini kok kayaknya dibuat dengan kualitas yang kurang bagus, ini kan uang rakyat, kok jalannya sampai bergelombang begini,” ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen “Underpass” Simpang Dewa Ruci Hendro Satrio mengatakan saat ini jalan tersebut sudah diuji coba.
“Sudah dilakukan uji coba. Namun terkait ada keluhan warga masyarakat kami akan juga kaji kembali. Jalan tersebut saat ini sedang dilakukan penyempurnaan,” katanya saat di konfirmasi via telepon seluler.
Hendro lebih lanjut mengatakan sebelum proyek itu diserahkan kepada pemerintah, tim inspeksi jalan akan melakukan kajian, dari hasil tersebut pihaknya akan menindaklanjuti jika ada yang harus diperbaiki.
“Kami berharap awal bulan Juni hasil dari tim inspeksi jalan sudah keluar,” katanya.
Sebelum dibangun jalan bawah tanah itu, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) VIII Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan studi kelayakan “underpass” pada tahun 2007.
Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan Detail Engineering Design (DED) yang telah beberapa kali mengalami perubahan, yaitu tahun 2008 dan 2010.
Proyek “underpass” dibangun PT Adhi Karya Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp136,19 miliar. Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan “underpass” adalah seluas 0,744 hektare.
Selain untuk mengatasi persoalan kemacetan di sekitar wilayah simpang Dewa Ruci, Kuta, keberadaan “underpass” diharapkan dapat mendukung pelaksanaan KTT APEC di Nusa Dua pada bulan Oktober 2013 dan AFTA tahun 2015. INT-MB
16 Komentar
Trotoarnya juga terkesan dibuat Asal2an dan kwalitasnya juga sangat jelek.
Dibeberapa bagian Sudah hancar padahal baru selesai dikerjakan.
Sangat kelihatan kwalitas proyek secara keseluruhan sangatlah jelek.
belum rampung 100% bro, terlalu dini membuat kesimpulan, pastilah nanti akan di buat bagus, tidak mungkin tidak dibuat bagus, kan akan ada event international di Bali, belum apa apa sdh protes, sabar bro, sabar 🙂
Ya masyarakat yang menilai bagaimana hasil proyek dari PT Adhi Karya Tbk. Kalau hasil akhirnya bener2 jelek maka tidak usah memilih kontraktor tersebut
Bayar pajaknya awasi proyeknya bagi unungya.
KPK !!!!! Coming soon.
Asal gag proyek sekali pake aja… Abis Slesai KTT langsung rusak.. Kaya proyek2 yg laen.. Misal tugu di lumintang untuk nyambut asian beach game
won koment puk,,,,sabar nak e semua perlu proses
Positive aja Tude, comment bagaimanapun anggap aja prevention action dari pada terjadi yang tidak2 kan mendingan yang iya iya.
mngeluh aja kerjanya….bisa buat apa gak??? masih be mengeluh ttep gen lewat kemu…. men sing demen ngae jalan pedidi…
ane mengeluh nto, anak bali..??? madak pang amah leak polonne
ini bukan menegluh pak, INI MASUKAN biar bisa di sempurnakan, masak kanti touris ane orin ngeluh…kengken ne…!!!
ga bisa cuek kayak gitu, ntar kalo jalan itu rusak seumpamanya ,anda ngomel2 lagi…
saya sudah hampir setahun bolak balik dari batubulan ke nusa dua dan yang saya liat juga jalan tersebut sangat kurang bagus(bergelombang), selain bergelombang, di utara patung dewa ruci yang akan menuju ke gianyar pada saat hujan airnya akan tergenang, takutnya kalau itu dibuiarkan kembali akan memperpendek umur jalan. sayang kan pembangunan yang hebat ini perencanaanya ga bagus…,
Bukan keluhan, tapi yangbtertulis diatas adalah sosial control. Justru karena merasa jadi orang bali ikut peduli terhadap pembangunan Bali. Coba lihat di sekeliling bali banyak jalan yang rusak karena kurangnya kepedulian kita terhadap tuntutan kepada pemerintah untuk semangat membangun. Mari kita ubah paradigma, yen nak Bali ngomong jeg di remehkan padahal beneh tapi yen nak luar bali ngomong jeg ajumamn sajan.
Ndak usah di ributkan, masing-masing ada benarnya control sosial penting
Ini harus terus di tumbuhkan untuk menghilangkan kesan koh ngomong, Чα”̮ .. Cuma jgn jg terlalu memvonis bahwa pengerjaanya asal-asalan. Dalam setiap proyek pasti sdh di kaji mengenai kondisi lahan,amdalnya,struktur tanah dll. Itu melibatkan konsultan yg berpengalamn. Dulu juga begitu, sebelum jadi 100% jaln IDa Bagus Mantra banyk yg mengeluhkan,kok jalannya pk beton kan ban motor/mobil cepat habs, kalo hujan kan bs lumutan ters licin,kok kerja lama sekali dll.tp sekrg banyk yg muji. Menurut sy biarkanlah dulu,biar selesai sempurna.tentu ada kajian”nya lagi setelh jadi. Tapi tetap dilkukan sosial kontrol sbg masukan buat bpk2 diatas.
Rakyat aneh, ada underpass komplain, nggak ada underpass lebih komplain. cuma lewat sekali saja sudah punya kesimpulan. Ha ha …..selamat pagi, senang sekali hari ini matahari sudah bisa terbit dari barat.
ya..perlu adanya comment baik itu yang jelek atau yang bagus, yang jelek kita indikasikan sebagai perbaikan atau masukan sedangkan yang baik di indikasi sebagai motivasi untuk membuat yang lebih baik, ya mudah-mudahan proyek semua berjalan dengan lancar. saya sebagai ” NAK BALI ” perlu adanya perubahan atau sesuatu yang baru dan mengikuti jaman disamping tidak menyimpang dari norma masyarakat hindu, dan untuk proyek UNDERPASS semua temen2 merasa terbantu di dalam mengatasi masalah kemacetan.
hanya bertahan 6 bulan saja ngga macet, setelahnya spt semula pasti macet, krn tdk diantisipasi luapan kendaraan dr arah sunset road dan sanur menuju nusa dua/airport atau yg berputar arah ke sunset road dari sanur….coba nah gugu ja…