Jpeg

Bupati Suwirta berada di tengah tengah pelaku pariwisata Bali/sus

Klungkung ( Metrobali.com )-

Berba­gai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Klungkung dibawah Kepemimpinan Bupati I Nyoman Suwirta untuk mengembangkan Nusa Penida guna menjadikan salah satu destinasi pariwisata utama di Bali, menggelar Festival Nusa Penida 2015.

Diteng­ah-tengah Festival Nusa Penida 2015 yang berlangsung dari 2 hingga 4 Oktober Pemkab Klungkung, mengundang Associati­on Of The Indonesia Tour dan Travel Agency (ASITA) Bali, untuk ikut mempromosikan Nusa Penida kepada wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Keha­diran anggota  Asita Bali dalam Festival Nusa Penida 2015, yang dipusatkan di Lembongan ini, tak disia-siakan Suwirta dengan mengadakan pertemuan, bertempat di Kafe Bali, Jumat (2/­10). Pada pertemuan itu Bupati Nyoman Suwirta didampingi Sekda Putu Winastra, Kadisbupar I Wayan Sujana dan Kabag Humas Protokol, I Wayan Parna.

Bupat­i Suwirta sangat berharap Asita Bali sebagai salah satu pelaku pariwisata dapat menjadikan Nusa Penida sebagai daerah kunjungan wisatawan.

Lebih lanjut Suwirta menjelaskan berbagai potensi yang dimiliki Nusa Penida. Mulai dari wisata spiritual, seperti Pura Penataran Ped, Pura Goa Giri Putri, Pura Puncak Mundi, Pura Batu Medawu, Pura Paluang, Pura Sekar Kuning dan masih banyak lagi yang lainnya. Sel­ain wisata spritual, Nusa Penida mempunyai juga wisata alam baik didarat ataupun diperairan lautnya dan budaya termasuk kerajinan  rumah tangga dan kesenian khas. Terlebih perairan Nusa Penida telah ditetspkan dan diresmikan menjadi Kawasan Konservasi Perairan (KKP).

Denga­n potensi seperti itulah Pemkab Klungkung menggelar Festival Nusa Penida 2015 dengan tema Enjoy The Blue Paradise. Semua itu akan sesuai dengan harapan masyarakat, bila Asita Bali diberikan peran untuk membantu memasarkan Nusa Penida. “Bantulah Pemkab Klungkung untuk lebih  mengenalkan Nusa Penida kepada para wisatawan” harap Suwirta dihadapan anggota Asita Bali.

Sementara itu anggota Asita yang hadir memberikan respon yang positif terhadap keinginan Pemkab Klungkung.  Namun Pemkab Klungkung juga harus memperhatikan sarana dan prasarana seperti Jalan, Air, Listrik dan Pelabuhan.

W­ayan Mokoh Wijaya, pelaku pariwisata asal Lembongan,  mengatakan selain membangun infrastruktur, Pemkab Klungkung bisa mengembangkan Nusa Penida dengan 2 model pendekatan  Pertama dengan sistem Intgrated Development yaitu pembangunan pariwisata menyatu dengan masyarakatnya. Dengan mengambil contoh daerah Kuta Badung.

Daerah yang dikembangkan dengan cara ini meliputi Desa Lembongan, Jungutbatu dan desa-desa bagian bawah di Nusa Penida (Nusa Gede). Kedua­, sistem Include Development yaitu pembangunan pariwisata terpisah dengan lokasi pemukiman penduduk, contohnya BTDC di Nusa Dua.Daerah yang dikembangkan dengan cara ini, seperti Pasih Uug, tidak ada pemukiman tapi potensi alam sangat luar biasa. “Bila kedua model ini bisa dikembangkan, maka Nusa Penida sebagai telur emas Bali akan mudah di jual Asita Bali”, kata Wayan Mokoh Wijaya. SUS-MB