Keterangan foto: Pengurus BPPD Badung  bersama Titania Arimbi, PF Pensosbud, KBRI Budapest mendampingi para jurnalis Hungaria usai mengunjungi daerah-daerah wisata di Badung dan sekitarnya/MB

Badung (Metrobali.com) –

Advertising dalam dunia promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah mengundang media dari pasar yang disasar untuk memberitakan di negaranya. Bukan saja tentang daya tarik dan fasilitas pariwisata namun juga kuliner, keramahtamahan dan komitmen pemerintah dalam membangun hubungan baik antar negara.

Sebagai tindak lanjut kunjungan sales mission ke Hungaria dan Spanyol bulan lalu, KBRI Budapest di Hungaria memenuhi janjinya memenuhi keinginan BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Badung agar Bali dan Badung pada khususnya lebih diperkenalkan lagi di Hungaria.

Karenanya pada akhir Oktober ini, Titania Arimbi, PF Pensosbud, KBRI Budapest mendampingi para jurnalis dari tiga media nasional di Hungaria, yaitu HIR TV, TV6 Hongaria dan Kiss Film Studio mengunjungi daerah-daerah wisata di Badung dan sekitarnya.

“Promosi wisata melalui media elektronik masih sangat penting. Sebab karekteristik masyarakat eropa yang pada umumnya tidak terlalu sering menggunakan Gadget, maka TV merupakan media tepat untuk menpromosikan Indonesia di Hungaria,” ujar Titania disela-sela kunjungannya.

Para jurnalis juga nampak senang dengan kunjungan mereka di Bali. Matsuzaki Diana, salah seorang jurnalis di HiR TV menyampaikan kekagumannya akan Pantai Pandawa yang berpasir putih dengan garis pantai yang panjang. Suasana dan pemandangan ini sesuatu yang tidak mereka miliki di Hongaria. Sementara Geszty Gloria, presenter kawakan asal TV6 menyampaikan kekagumannya atas keramahtamahan masyarakat Bali yang jarang ditemukan di Eropa.

Di Kabupaten Badung, dengan kawalan dari BPPD Badung dan staf Disparda Badung, para jurnalis dibawa mengunjungi Pantai Pendawa, makan siang di GWK, nontok kecak dan makan malam di Wana Resto Uluwatu.

Executive Director BPPD Badung Mangku Sulasa Jaya menerangkan Hungaria adalah negara yang terkenal dengan dunia pariwisatanya, negara berpenduduk 10 juta ini sering berwisata keluar negeri tiap tahunnya. Untuk Indonesia sendiri, jumlah kunjungan wisatawan Hongaria ke Indonesia tercatat meningkat dari sekitar 7000 orang pada 2016 menjadi sekitar 10.000 orang pada 2017.

Dengan potensi yang begitu besar, tepat rasanya bila memfokuskan promosi pada Hungaria. “Dengan kedatangan Jurnalis ini, kita berharap Bali semakin dikenal sebagai pariwisata yang memiliki budaya hidup yang sangat unik dan otentik,” kata Mangku Sulasa Jaya.

Dalam kunjungan ini, Kompiang Aya seorang pramuwisata senior, dan juga anggota BPPD Badung untuk kedua kalinya, menyampaikan kepada para jurnalis bagaimana munculnya “taksu Bali”.

Kalau masyarakat Hindu di India memilih yoga dan meditasi sebagai pembelajaran untuk meraih kehidupan bahagia di dunia, maka masyarakat Bali memilih melakukan kurban suci, dimana waktu dan tenaga dikorbankan dengan tulus iklas dan rasa bakti menyiapkan upacara dan upakara yadnya sendiri, sebagai refleksi diri dalam pembelajaran untuk meraih hidup bahagia.

Walaupun konsep taksu ini sudah mulai dilupakan mengingat akan kebutuaham hidup yang berbeda di jaman global ini, namun kita berharap nilai nilai universal budaya tersebut akan terus dipertahankan dengan melakukan pemahaman yang lebih mendalam tentang kekayaan budaya sendiri.

“Semoga kedepan Bali akan lebih dikenal dan dihormati dunia karena kedalaman budaya yang unik dan otentik ini,” tandas Mangku Sulasa Jaya.

Editor: Hana Sutiawati