Denpasar (Metrobali.com) –

 

Program SIAP SIAGA, sebuah inisiatif kemitraan antara Australia dan Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, telah diluncurkan dengan tujuan utama memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mempersiapkan, menanggapi, dan memulihkan diri dari bencana.

Kolaborasi ini melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kementerian/lembaga terkait, dan organisasi non-pemerintah.

Dalam implementasinya, program ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk meningkatkan kapasitas PMI dalam kesiapsiagaan bencana sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana di Indonesia.

Program ini memfokuskan pada empat pilar utama: Perubahan Iklim dan Aksi Antisipatif, Preparedness for Effective Response, Regional Capacity Response, dan Protection, Gender & Inclusion.

PMI telah memulai peningkatan kapasitas dan ketangguhan pada tingkat lokal melalui intervensi program SIAP SIAGA di Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dengan mendorong kemitraan dan sinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan, PMI berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Sebagai langkah lanjutan, Workshop Kemitraan dan Sinergitas Program SIAP SIAGA telah diselenggarakan pada tanggal 26-28 Maret di Grand Palace Hotel, Sanur, Bali.

Workshop ini melibatkan rekanan PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari berbagai provinsi, termasuk DLHK dan HWDI Provinsi Bali.

Sinergi yang baik antara PMI dan pemerintah diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Dalam sambutannya, perwakilan DFAT, Hendri Pirede, menekankan pentingnya kemitraan dalam bidang penanggulangan bencana antara Indonesia dan Australia.

Dia berharap program ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan kesiapsiagaan bencana di Indonesia. Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PMI, Sunarbowo Sandi, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat meningkatkan koordinasi antara tingkat nasional dan sub-nasional dengan melibatkan pemerintah dan lembaga terkait, serta mensinergikan strategi dan rencana kerja program SIAP SIAGA PMI, Palladium, dan pemerintah daerah.

Dengan adanya pembelajaran lintas area yang dihasilkan dari kegiatan SIAP SIAGA PMI dan Palladium terkait ketahanan iklim dan PGI di Provinsi Bali, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Indonesia.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali, perwakilan DFAT, dan perwakilan IFRC, yang menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana di Indonesia.(Rls)